Kabar duka datang dari laga kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Nigeria vs Ghana. Salah satu dokter FIFA yang bertugas di sana meninggal dunia.
Timnas Nigeria menjamu Ghana dalam leg kedua playoff Piala Dunia 2022 zona Afrika di Abuja National Stadium, Rabu (30/3/2022). Laga tuntas dengan skor sama kuat 1-1.
Hasil tersebut mengantarkan Ghana lolos ke Piala Dunia 2022 dengan keunggulan gol tandang. Thomas Partey dkk sebelumnya imbang tanpa gol saat menjamu Nigeria pada leg pertama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duel Nigeria vs Ghana diwarnai insiden kerusuhan suporter selepas pertandingan. Fans tim tuan rumah menyerbu lapangan dan melampiaskan kemarahan atas kegagalan timnya lolos ke Piala Dunia.
Tidak hanya merusak papan ganti hingga bench pemain, beberapa fans Nigeria juga berusaha menyerang skuad Ghana. Polisi turun tangan dan melepaskan tembakan air mata untuk membubarkan massa.
![]() |
Kabar tidak menyenangkan dari Abuja National Stadium tak berhenti sampai di situ. Petugas doping dalam duel Nigeria vs Ghana, Dokter Joseph Kabungo, meninggal dunia saat bertugas.
Hal itu disampaikan Asosiasi Sepakbola Zambia (FAZ) lewat pernyataan resminya. Kabungo merupakan dokter asal Zambia yang berstatus petugas medis Konfederasi Sepakboal Afrika (CAF) dan FIFA.
"Asosiasi Sepakbola Zambia bergabung dengan keluarga sepakbola lainnya dalam duka cita atas mendiang Dr Joseph Kabungo. Dr Kabungo, petugas medis CAF/FIFA bertugas di Abuja untuk leg kedua pertandingan kualifikasi terakhir antara Nigeria dan Ghana yang berakhir 1-1," begitu isi pernyataan resmi FAZ.
Presiden FAZ, Andrew Kamanga, tidak mengungkapkan penyebab kematian Dr Kabungo. Pihaknya masih menunggu laporan lengkap dari CAF dan FIFA tentang apa yang sebenarnya terjadi.
"Dia adalah anggota yang berdedikasi dan dicintai secara luas dari komunitas sepakbola kami dan pengaruhnya sangat besar, juga menjadi bagian dari tim pemenang Piala Afrika 2012. Kematiannya adalah kehilangan besar karena Dr Kabungo adalah teman dan orang kepercayaan bagi banyak generasi pemain dan keluarga mereka," Kamanga mengungkapkan.
(bay/adp)