Iklan Piala Dunia 2022 Ini Dikecam, Dinilai Tidak Punya Empati

Iklan Piala Dunia 2022 Ini Dikecam, Dinilai Tidak Punya Empati

Yanu Arifin - Sepakbola
Rabu, 02 Nov 2022 22:20 WIB
iklan piala dunia 2022 piala dunia 2022 piala dunia qatar piala dunia 2022 qatar
Foto: Screenshot Twitter @Jeroen_Haarsma
Amsterdam -

Ada iklan bertema Piala Dunia 2022 dikecam habis. Tayangannya dinilai tidak punya empati usai banyak korban jiwa dari pekerja imigran berjatuhan di Qatar.

Melansir Daily Mail, supermarket asal Belanda, Jumbo, merilis iklan komersial untuk televisi. Dalam iklannya, Jumbo dikecam.

Penyebabnya adalah, Jumbo menampilkan pekerja konstruksi Piala Dunia 2022 sedang bernyanyi dan menari-nari di tengah proyek bangunannya. Hal itu dinilai tidak punya empati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, beredar banyak laporan soal kondisi memilukan pekerja imigran di Qatar. Menurut investigasi Guardian, ada sekitar 6.500 pekerja imigran tewas dalam mempersiapkan venue Piala Dunia 2022.

Penyebabnya adalah pekerja yang diperlakukan tidak layak. Banyak dari pekerja dilaporkan tidak digaji sampai diberi tempat yang layak untuk beristirahat, termasuk tempat berteduh untuk terhindar dari panas matahari di Qatar.

ADVERTISEMENT

Atas dasar itu, Qatar dikecam sampai saat ini, meski Piala Dunia 2022 bakal digelar tanggal 20 November mendatang. Tak cuma dari suporter, beberapa pemain dan tim juga menyuarakan protesnya.

Iklan bertema Piala Dunia 2022 dari Jumbo, yang sempat beredar di Youtube, akhirnya dihapus. Beberapa organisasi pembela Hak Asasi Manusia menyebut iklan itu memalukan.

"Ini adalah iklan yang memalukan dan menghina," kata Jan Kooy dari Human Rights Watch kepada situs Belanda, NOS.

Sementara Ruud Bosgraaf, juru bicara Amnesty International, mengatakan iklan itu tidak bijaksana dan tidak sesuai kenyataaan.

"Jumbo sedang dihabisi di media sosial. Iklan ini kembali kepada mereka seperti bumerang. Ini agak tidak sensitif," katanya.

"Video itu dibagikan pagi ini di aplikasi grup Qatar kami. Sangat tidak bijaksana dari Jumbo, perusahaan tidak melihat sesuai kenyataan," katanya.




(yna/pur)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads