.webp)
Dirangkum Diario Sport, Martinelli pernah mendapat kesempatan trial bersama Barcelona B pada Oktober 2018, sewaktu masih 17 tahun. Ia hadir atas rekomendasi Andre Cury selaku pencari bakat area Amerika Selatan.
Martinelli yang saat itu masih tergabung dengan Ituano kemudian ikut berlatih selama dua pekan. Namun jajaran pelatih Barcelona B tak terkesan saat itu, dan tak jadi merekrutnya. Ia kemudian pulang ke Brasil, melanjutkan karier bersama Ituano.
Siapa sangka, beberapa bulan kemudian, tepatnya di bursa transfer musim panas 2019, Martinelli direkrut Arsenal seharga 6 juta Pound. Sebelumnya, ia memang mencuri perhatian saat membela Ituano di Campeonato Paulista 2019.
Martinelli mencetak 6 gol sepanjang turnamen, dan membawa Ituano menembus babak perempatfinal. Ia juga masuk dalam susunan team of the year. Di musim pertama bersama Arsenal, ia berhasil mencetak 10 gol dalam 26 laga.
Dari situ, Martinelli pelan-pelan menyegel statusnya sebagai pemain utama Arsenal. Pada musim ini, ia betul-betul unjuk gigi. Ia selalu dipercaya menjadi starter di Liga Inggris dan telah mencetak lima gol serta dua assist dalam 13 laga.
Meski baru tiga kali membela Brasil, semuanya menjadi pemain pengganti, namun performanya belakangan ini membuat pelatih Selecao, Tite merasa perlu membawanya ke Qatar. Jadilah nama Martinelli masuk dalam daftar 26 pemain yang ia diumumkan.
"Kami suka agresivitas Martinelli. Dia salah satu pemain top di Arsenal, tim pemuncak klasemen Premier League. Dia bagus dalam satu lawan satu, dia sangat cepat dalam transisi, dan dia main konsisten di level bagus," ujar Tite seperti dilansir Mirror.
Penolakan tak selalu berarti buruk. Kadang, itu menjadi sinyal bahwa jalan lain akan terbuka, seperti yang dialami Martinelli. Dulu ditolak Barcelona, kini bersiap-siap main di Piala Dunia 2022. (adp/krs)
