Camavinga Kena Serangan Rasial Gara-gara Dituduh Bikin Cedera Nkunku

Camavinga Kena Serangan Rasial Gara-gara Dituduh Bikin Cedera Nkunku

Yanu Arifin - Sepakbola
Kamis, 17 Nov 2022 20:20 WIB
ETIVAL-CLAIREFONTAINE, FRANCE - NOVEMBER 14: Eduardo Camavinga controls the ball during a french soccer team training session at Centre National Du Football on November 14, 2022 in Etival-Clairefontaine, France. (Photo by Aurelien Meunier/Getty Images)
Gelandang Prancis, Eduardo Camavinga. (Foto: Aurelien Meunier/Getty Images)
Paris -

Christopher Nkunku absen di Piala Dunia 2022 akibat cedera dalam sesi latihan Timnas Prancis. Edouardo Camavinga diserang karena dituduh menjadi penyebabnya.

Nkunku harus gigit jari absen dalam perhelatan Piala Dunia 2022, yang bakal menjadi kesempatan pertamanya. Usai namanya dipanggil Les Bleus, pemain RB Leipzig itu malah cedera.

Di sesi latihan, Nkunku mengalami cedera usai berduel bola dengan Camavinga. Gelandang milik Real Madrid itu terlihat menyorongkan kakinya, sampai Nkunku jatuh dan meringis kesakitan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nkunku akhirnya dinyatakan cedera, sehingga harus dicoret dari Timnas Prancis. Pelatih Didier Deschamps kemudian memanggil Randal Kolo Muani sebagai pengganti Nkunku.

Di media sosial, banyak yang kemudian menyalahkan Edouardo Camavinga atas cederanya Christopher Nkunku. Gelandang berusia 20 tahun itu bahkan sampai mendapat serangan rasial di media sosialnya.

Menyikapi hal itu, Federasi Sepakbola Prancis angkat suara. Federasi membela Camavinga, seraya mengutuk serangan rasial itu.

"Menyusul cedera Christopher Nkunku, Eduardo Camavinga menjadi korban dari pesan rasis di media sosial," cuit FFF di media sosial.

"FFF mengutuk serangan-serangan ini sebisa mungkin, dan menegaskan masih mendukung penuh Eduardo," tegas FFF.

Pembelaan juga dilontarkan Nkunku sendiri. Penyerang Prancis yang naik daun di Leipzig itu menyerukan bahwa Piala Dunia 2022 harusnya menjadi ajang persatuan.

"Saya bersama rekan setim saya, Edouardo Camavinga, yang secara tak adil menjadi target serangan. Piala Dunia harus menjadi momen bersatu, bukan perpecahan," tulis Christopher Nkunku di media sosialnya.




(yna/aff)

Hide Ads