Voria Ghafouri, pesepakbola Iran, kabarnya ditangkap pemerintah. Pemain yang kerap protes itu dianggap mencoreng Timnas Iran di Piala Dunia 2022.
Dilansir Washington Post, Ghafouri ditangkap pada Kamis (24/11/2022) waktu setempat. Penangkapannya dilakukan di tengah sorotan pada keamanan skuad Timnas Iran di Piala Dunia 2022.
Media-media Iran tak menyebut alasan pasti mengapa Ghafouri ditangkap. Namun, ada klaim Ghafouri dianggap 'menyebarkan propaganda soal Republik Islam'. Selain itu, ada dakwaan Ghafouri dianggap mencoreng citra Timnas Iran, yang kini berlaga di Piala Dunia 2022.
Sebelumnya, skuad Iran menolak menyanyikan lagu kebangsaan saat melawan Inggris. Aksi itu dinilai sebagai bentuk protes pemain pada apa yang terjadi di negaranya.
Iran saat ini tengah bergejolak, usai meninggalnya Mahsa Amini, perempuan muda asal Kurdi, dalam tahanan kepolisian. Perempuan 22 tahun itu diduga disiksa kepolisian, usai ditangkap atas tuduhan pelanggaran aturan hijab.
Voria Ghafouri sendiri berasal dari Kurdi, dan kerap menyuarakan protesnya kepada pemerintah. Pemain yang punya 28 caps di Timnas Iran kerap menyuarakan beragam protes, termasuk kebebasan hak-hak perempuan dari aturan ketat Iran.
Pada 2019, Ghafouri membagikan jersey atas meninggalnya Blue Girl, suporter perempuan Iran yang tewas membakar diri karena ditangkap pemerintah lantaran nekat nonton sepakbola di stadion.
Nama Voria Ghafouri sendiri kerap disebut-sebut banyak warga sebagai pembawa aspirasi, karena berani menyuarakan protes dari lapangan hijau. Ada konsekuensi yang kemudian diterima pemain berusia 35 tahun itu, yakni tidak diperpanjang klub Esteghlal dan tak dibawa ke Piala Dunia 2022..
(yna/krs)