Pelatih Uruguay, Diego Alonso menyalahkan wasit di laga melawan Portugal, yakni Alireza Faghani sebagai penyebab tersingkirnya La Celeste di Piala Dunia 2022. Hal itu disebabkan sang pengadil memberikan penalti yang dikonversi Bruno Fernandes.
Usai ditahan imbang 0-0 oleh Korea Selatan, Uruguay bertanding menghadapi Portugal dan kalah 0-2. Salah satu gol Selecao das Quinas dicetak Fernandes lewat titik putih di injury time babak kedua.
Penalti itu diberikan usai handball yang dilakukan bek Uruguay, Jose Maria Gimenez. Bola mengenai tangannya setelah melewati celah kakinya usai bola itu ditendang oleh Fernandes.
Simak kumpulan informasi Piala Dunia 2022 di sini!
Awalnya Faghani tidak menganggap itu sebagai pelanggaran, namun ia mengubah keputusannya usai mengecek tayangan ulang dan berkonsultasi dengan Video Assistant Referee (VAR).
Akibat keputusan itu, keunggulan 2-0 yang dimiliki Uruguay di laga terakhir melawan Ghana jadi percuma usai Korea Selatan menang 2-1 atas Portugal. Jumlah poin dan selisih gol Uruguay dan Korsel sama, namun Uruguay kalah produktivitas gol.
Korsel mencetak empat gol dan kebobolan empat gol, sedangkan Uruguay mencetak dua gol dan kebobolan dua gol. Luis Suarez dkk mencoba mencetak gol ketiga saat melawan Ghana, namun gagal.
Sekarang Alonso menyalahkan keputusan di laga melawan Portugal. Andai hanya kalah 0-1 dari Cristiano Ronaldo dkk, maka kemenangan 2-0 atas Ghana sudah cukup mengantarkan Uruguay ke 16 besar.
"Kami tersingkir karena penalti Portugal dan perbedaan gol (dengan Korea Selatan)," kata Alonso, dikutip ESPN.
"Bukan karena seri melawan Korsel, justru sebaliknya. Kami bukan tersingkir karena itu. Kami tersingkir karena penalti yang diberikan di injury time, dan menurut aturan FIFA, kejadian kala itu harusnya tidak dihukum penalti," jelas Alonso.
Bola yang membentur tangan Gimenez memang berubah arahnya, namun ia tak sengaja karena tangannya digunakan untuk menopang badannya saat jatuh, bukan karena gerak yang disengaja untuk menghalau tendangan lawan. Itulah yang dipermasalahkan Alonso.
Mengutip aturan International Football Association Board's (IFAB), hal itu sebetulnya sah dan tak dianggap pelanggaran karena masuk kategori 'posisi tangan digunakan untuk menopang saat jatuh atau ketika hendak bangkit usai terjatuh di lapangan'.
Alireza Faghani merupakan wasit asal Iran yang pernah diimpor untuk memimpin enam laga Liga 1 2017. Ia memiliki jam terbang tinggi dan juga ikut serta di Piala Dunia 2018.
(adp/bay)