Masa depan Gareth Southgate dipertanyakan usai kegagalan Inggris di Perempatfinal Piala Dunia 2022. Southgate bilang begini.
Inggris bertemu Prancis di Al Bayt Stadium, Minggu (11/12/2022) dini hari WIB. Tertinggal duluan di babak pertama oleh gol Aurelien Tchouameni, Inggris menyamakan skor lewat penalti Harry Kane di menit ke-52.
Olivier Giroud membuat Prancis unggul lagi di menit ke-75. Inggris sejatinya punya kesempatan menyamakan skor lagi di menit ke-82, tapi penalti kedua Kane gagal karena melambung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inggris tersingkir karena kalah 1-2 dan gagal mengulangi prestasinya empat tahun lalu dengan jadi semifinalis. Lagi-lagi, sepakbola (trofi Piala Dunia) gagal pulang ke rumah.
Southgate juga gagal memberikan trofi untuk timnnasnya setelah kekalahan di final Euro 2020 tahun lalu. Meski kontraknya tersisa sampai 2024, masa depan Southgate lantas dipertanyakan.
Keputusan Southgate dalam pemilihan pemain dikritik, terutama karena tidak menurunkan Marcus Rashford yang notabene pemain tertajam Inggris di turnamen.
Desakan mundur untuk Southgate muncul setelah kekalahan Inggris ini. Terkait kelanjutan kariernya sebagai pelatih Inggris, Southgate memasrahkan kepada Asosiasi Sepakbola Inggris (FA).
Dia bakal menerima apapun keputusan FA nantinya, apakah itu bertahan atau dipecat.
"Setiap saya menuntaskan turnamen, saya selalu butuh waktu untuk membuat keputusan yang tepat karena Anda pasti tengah diliputi emosi, sehingga pikiran berkecamuk dan energi saya sudah habis karena turnamen ini," ujar Gareth Southgate di Reuters.
"Saya ingin membuat keputusan yang tepat, apakah itu untuk tim, Inggris, FA. Saya rasa ini adalah saat yang tepat melakukannya."
"Saya tahu bagaimana campur aduknya perasaan saya ini setelah turnamen."