.webp)
Lionel Messi mengenakan Bisht saat seremoni penyerahan trofi Piala Dunia 2022. Hal ini mengundang kontroversi. Kenapa?
Setelah Argentina jadi juara dunia lewat kemenangan adu penalti atas Prancis, seperti biasa ada seremoni penyerahan trofi setelah laga final. Messi sebagai kapten Argentina jadi pemain terakhir yang naik ke podium juara untuk menerima trofi dari presiden FIFA Gianni Infantino.
Sambil menerima trofi dari Infantino, Messi juga dipakaikan jubah Bisht oleh Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani. Messi pun bergaya layaknya Syekh Arab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bisht adalah jubah tradisional Arab yang umum dikenakan warga laki-laki. Bisht yang dipakai Messi berwarna hitam dengan jenis kain transparan lengkap dengan garis sulaman emas di bahu hingga ke pergelangan tangan.
Penggunaan Bisht ini menuai pujian dan juga kritik. Sebab, jersey Argentina yang dipakai Messi jadi tidak terlihat utuh karena terhalang Bisht yang dikenakannya.
Padahal rakyat Argentina ingin Messi tetap berbalut jersey biru langit-putih kebesaran Albiceste. Apalagi dalam aturan FIFA sebenarnya tidak diperbolehkan adanya aksesoris lain yang dikenakan, hanya jersey!
"Pada laga final kompetisi FIFA, aksesoris perayaan gelar juara hanya boleh dikenakan setelah seremoni resmi FIFA dilakukan (selama seremoni, tim harus mengenakan jersey yang dipakai saat pertandingan)," demikian bunyi aturan FIFA nomor 27.2.
"Seremoni FIFA itu termasuk penyerahan trofi, sesi foto resmi FIFA, dan sesi media resmi FIFA."
👇👇👇🧐🧐🧐 pic.twitter.com/th0dZP5PhQ
— Ramon Vega (@Ramon_Vega71) December 19, 2022
Hal ini dipertanyakan oleh mantan bek Tottenham Hotspur dan Timnas Swiss Ramon Vega, yang mengunggah aturan FIFA tersebut di akun twitternya.
Lionel Messi masih memakai jubah tersebut saat selebrasi di atas panggung, sebelum melepasnya saat bercengkrama dengan istri dan ketiga anaknya di lapangan.
