Ban Kapten Prancis Bukan untuk Bahagiakan Mbappe

Timnas Prancis diselimuti kontroversi setelah Kylian Mbappe didapuk sebagai kapten. Didier Deschamps menegaskan, keputusan itu bukan untuk membahagiakan Mbappe.

Superstar Paris Saint-Germain itu akan menyandang ban kapten Prancis menggantikan Hugo Lloris, yang pensiun usai Piala Dunia 2022. Penunjukan Mbappe tidak bisa dipungkiri berpotensi membuat keretakan di ruang ganti setelah Antoine Griezmann kecewa berat dengan keputusan itu.

Griezmann hanya menjadi wakil kapten Les Bleus padahal jauh lebih senior dan jauh lebih berpengalaman (berusia 32 tahun dengan 117 caps), daripada Mbappe (24 tahun dengan 66 caps). Sekalipun tidak bisa dipungkiri, Mbappe kini menjadi wajah dari timnas Prancis.

Kylian Mbappe telah menyumbang 36 gol untuk Prancis sejak melakoni debutnya pada 2017. Mbappe akan menjadi andalan utama tim Ayam Jantan di masa depan, termasuk dalam misi merengkuh trofi Piala Eropa 2024.

Pelatih Didier Deschamps telah mengambil keputusan terkait kapten baru Prancis pada awal pekan ini. Pemenang Piala Dunia 1998 itu mantap memilih Mbappe murni karena karakter yang dipunya si pemain.

"Ini bukan sebuah pilihan untuk membuat dia bahagia, melainkan karena saya yakin dia punya semua kualitas untuk melakukannya," ungkap Deschamps dilansir Stats Perform.

"Saya tidak akan menjelaskan secara rinci. Anda tahu bagaimana kronologinya. Saya telah membuat keputusannya pada Senin pagi. Kylian toh sudah terbiasa dengan skuad ini dalam waktu yang cukup lama."

"Dia tidak akan sendirian kok. Hal yang paling penting sekarang adalah itu tidak akan menjadi sebuah beban tambahan untuk Kylian," sambung pelatih berusia 54 tahun itu.

"Menjadi kapten timnas Prancis itu adalah sebuah tanggung jawab, tapi Kylian, ketika dia di atas lapangan, dia memikirkan tentang apa yang harus dia lakukan di sana. Itu datang secara alami. Tidak ada nasihat untuk diberikan kepada dia," kata Deschamps.