.webp)
Krisis ekonomi tak menghalangi Argentina ajukan diri jadi pengganti Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Inflasi di Argentina lebih dari 100 persen.
Argentina disebut menjadi kandidat kuat pengganti Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Status Indonesia yang sebelumnya menjadi tuan rumah dicabut oleh FIFA.
FIFA tak menyebut secara pasti alasan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah. Namun sebelumnya, sempat terjadi kegaduhan akibat penolakan Israel yang lolos ke Piala Dunia U-20 untuk bermain di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Argentina sudah secara resmi mengajukan proposal untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 ke FIFA. Presiden AFA, Claudia Tapia direncanakan bertemu dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino dalam acara Kongres CONMEBOL di Paraguay hari ini, Jumat (31/3/2023).
Media Argentina TyC Sports, yakin Negeri Tango segera diumumkan secara resmi menjadi tuan rumah baru Piala Dunia U-20 2023 akhir pekan ini. Argentina nanti juga bakal mengisi posisi Indonesia berlaga di Piala Dunia U-20 2023. Sebelumnya, Albiceleste tak lolos via jalur kualifikasi.
Jika proposal pengajuan diri mereka diterima FIFA, Argentina kini bersiap dalam waktu singkat untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-20. Keputusan Argentina ini terbilang berani karena mereka tengah mengalami krisis ekonomi.
Dikutip dari Guardian, inflasi di Argentina menyentuh angka 102,5 persen tertinggi sejak 1991. Harga kebutuhan pokok melambung tinggi akibat situasi ini di Argentina.
Tingkat kelaparan dan kemiskinan turut meningkat penghasilan sebagian besar warga tak cukup untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Menurut profesor ekonomi dari Universtias Torcati Di Tella di Buenos Aires, Martin González Rozada, angka kemiskinan lebih besar 40 persen dari awal tahun ini.
"Masalahnya adalah peningkatan upah pekerja lebih rendah daripada inflasi menimpa bahan harga pangan," kata Martin Gonzalez Rozada dikutip dari Rappler.
Kita nantikan apakah Piala Dunia U-20 2023 akan digelar di Argentina di tengah jeritan kemiskinan sebagian besar rakyat mereka?
