.webp)
Ruben Neves memutuskan gabung ke Al Hilal ketika masih dalam usia emas. Keputusannya itu menimbulkan pertanyaan.
Kontrak Neves bersama Wolverhampton Wanderers berakhir pada musim panas 2024. Alih-alih memperpanjang masa baktinya, gelandang Portugal itu memilih cabut dari Mollineux Stadium.
Neves menerima tawaran pindah ke klub Arab Saudi, Al Hilal. Dia ditebus seharga 47 juta paun (Rp 903 miliar) dan hanya tinggal menunggu pengumuman resmi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Neves menjadi pemain top Eropa teranyar yang hijrah ke Arab Saudi. Dia menyusul nama-nama tenar semisal Cristiano Ronaldo (Al Nassr), Karim Benzema (Al Ittihad), dan N'Golo Kante (Al Ittihad).
Transfer Ruben Neves ke Al Hilal disorot tajam Peter Crouch. Eks striker Liverpool itu heran kenapa pemain 26 tahun tersebut lebih memilih Arab Saudi ketimbang klub-klub top Eropa.
Crouch terutama menyayangkan Neves yang pindah ke Arab Saudi di usia yang terhitung masih muda. Pria Inggris tersebut tidak terkesan apabila pesepakbola lebih memilih uang ketimbang prestasi.
"Dari segi pemain, Anda bisa memahaminya. Saya tidak mengerti pemain berusia 25 tahun di masa jayanya (bergabung dengan klub Saudi). Anda akan selalu 10 tahun lagi dari liga mana pun untuk memulai, kami telah melihat ini sebelumnya," kata Crouch, dilansir dari Sportskeeda.
"Satu-satunya hal dengan situasi Saudi adalah (bahwa) anak-anak ini serius. Mereka melakukannya dengan golf LIV, mereka tidak pergi begitu saja. Saya pikir itu mungkin akan terjadi dengan sepakbola (juga)," sambungnya.
"Kita tidak bisa benar-benar mengabaikannya karena sepertinya itu terjadi, suka atau tidak suka. Namun untuk pemain, seperti Neves, 26 tahun pergi dan bermain di Saudi... Saya masih memahami pemain seperti (Cristiano) Ronaldo dan (Karim) Benzema, pemain yang telah mencapai segalanya. Ini gajian terakhir di senja karier dan Anda bisa pensiun. Mereka telah mencapai semua yang mereka inginkan dalam permainan."
"Namun para pemain berusia 25 dan 26 tahun ini, mereka memiliki kesempatan untuk pergi dan memenangkan banyak hal. Ini tentang kenangan dan warisan. Padahal mereka masih dibayar dengan baik, bukan?" Peter Crouch menuturkan.
