Mbappe dan Pemain Prancis Kecam Penembakan Remaja di Paris

Mbappe dan Pemain Prancis Kecam Penembakan Remaja di Paris

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Kamis, 29 Jun 2023 19:00 WIB
Frances forward Kylian Mbappe (2-L) celebrates with teammates after scoring the teams first goal by penalty shot during the UEFA Euro 2024 group B qualification football match between France and Greece at the Stade de France in Saint-Denis, in the northern outskirts of Paris, on June 19, 2023. (Photo by FRANCK FIFE / AFP)
Kylian Mbappe dan pemain Timnas Prancis mengecam penembakan remaja di Paris (AFP/FRANCK FIFE)
Paris -

Kota Paris tengah memanas karena tragedi penembakan remaja 17 tahun oleh polisi. Kylian Mbappe dan para pemain Timnas Prancis mengencam habis tindakan itu.

Demonstrasi besar terjadi di Prancis, terkhusus ibukota Paris, menyusul kemarahan publik atas penembakan yang menewaskan Nael M.Dalam, remaja berusia 17 tahun di Nanterre, pinggiran Paris. Ppemuda itu diduga gagal mematuhi perintah polisi untuk menghentikan mobilnya.

Sebuah video yang beredar di media sosial, yang diautentikasi oleh kantor berita Prancis, AFP, menunjukkan dua petugas polisi berusaha menghentikan kendaraan, salah satunya menodongkan senjatanya ke pengemudi melalui jendela dan menembak dari jarak dekat ketika pemuda tersebut tampaknya terus mengemudi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mobil itu bergerak beberapa puluh meter sebelum menabrak. Layanan darurat mencoba menyadarkan remaja di tempat kejadian tetapi dia meninggal tak lama kemudian.

Aksi main hakim sendiri yang dilakukan pihak kepolisian menimbulkan amarah publik. Demonstrasi yang terjadi membuat 31 orang tertangkap, 25 polisi cedera, dan 40 mobil terbakar dalam semalam.

ADVERTISEMENT

Presiden Emmanuel Marcon sudah mengecam tindakan pihak keamanan tersebut. Tak cuma itu, para pemain Timnas Prancis seperti Mbappe, Mike Maignan, dan Jules Kounde juga bersuara lantang meminta pertanggungjawaban atas insiden itu.



"Saya sedih melihat Prancis saat ini. Ini situasi yang tak bisa diterima. Rasa duka cita saya sampaikan kepada keluarga dan kerabat Neil. Malaikat kecil ini pergi terlalu cepat," ujar Mbappe di akun twitter.

"Tertembak di kepala... selalu saja orang yang sama menyebabkan kematian yang tak seharusnya terjadi," ujar Maignan di akun Witternya.

"Karena blunder polisi ini sepertinya tidak cukup, maka stasiun TV mengambil keuntungan dengan memberitakannya selama 24 jam. Jurnalis selalu bertanya untuk mengabukan fakta yang ada dan mengkriminalisasi korban. Ini metode lama yang digunakan untuk menutup masalah sebenarnya. Kenapa tidak matikan TV saja dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi?," timpal Jules Kounde.

(mrp/yna)

Hide Ads