Penunjukan Carlo Ancelotti sebagai pelatih baru timnas Brasil rupanya tak menggembirakan semua orang. Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva justru ragu.
Ancelotti akan mulai menangani Brasil setelah menghabiskan kontraknya dengan Real Madrid pada musim panas tahun depan. Pelatih top Italia tersebut akan meneruskan tugas Fernando Diniz, yang berstatus sebagai caretaker.
Pengalaman dan prestasi Ancelotti yang membuat tim Samba kepincut menggunakan jasanya. Pelatih berusia 64 tahun itu selalu berhasil membawa klub-klub yang dilatihnya meraih kesuksesan terutama di AC Milan (8 trofi), Chelsea dan Bayern Munich (3 trofi), dan Madrid (10 trofi).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sambutan Hangat Legenda Brasil ke Ancelotti |
Carlo Ancelotti akan menjadi pelatih asing permanen pertama dalam sejarah timnas Brasil sejak 1925. Selama ini Selecao hanya dua kali menggunakan jasa pelatih asing, yaitu Joreca (Portugal) pada Mei 1944 dan Filipo Nunez (Uruguay) pada September 1965 itu pun hanya sebatas pelatih undangan untuk laga ujicoba.
Lula sepertinya menginginkan agar timnas Brasil meneruskan tradisi untuk tetap menggunakan pelatih lokal. Pemimpin berusia 77 tahun itu menilai, penunjukan Ancelotti kurang tepat sambil menyinggung kegagalan Italia lolos ke putaran final Piala Dunia 2022.
"Dia 'kan tidak pernah melatih Italia sebelumnya. Kenapa dia tidak mengatasi masalah Italia saja, yang bahkan tidak bermain di Piala Dunia terakhir," sengat Lula Da Silva kepada SBT.
Di sisi lain, bek tengah Brasil Eder Militao sangat gembira dengan keputusan memilih Carlo Ancelotti. Militao sudah dua musim dilatih Ancelotti di Madrid.
"Kami punya percakapan yang sehat tentang pekerjaan. Kami juga sering bercanda. Sebuah hubungan yang sangat bagus seperti ayah dan anak. Aku sangat bahagia atas kasih sayang yang dia punya untukku, bukan hanya kepadaku saja tapi semua pemain," ucap Militao dilansir Marca.
(rin/krs)