Kylian Mbappe memberi pernyataan kontroversial dalam wawancara di Kamerun. Enam pemain Paris Saint-Germain kabarnya protes dengan ucapan rekan setimnya itu.
Mbappe 'mudik' ke kampung halaman sang ayah di Kamerun. Dia mendapat sambutan meriah di negara tersebut, termasuk berjumpa Perdana Menteri Joseph Ngute.
Ada misi sosial yang membawa Mbappe ke Kamerun. Bomber Prancis itu ingin membantu yayasan yang mengatasnamakan dirinya untuk membantu anak-anak mewujudkan mimpi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah agenda tersebut, Kylian Mbappe juga berkesempatan wawancara dengan media Prancis, France Football Magazine. Dia buka-bukaan soal kondisinya di Paris Saint-Germain.
Mbappe mengaku tidak puas dengan pencapaiannya di PSG. Dia belum menjadi juara Liga Champions dan menuding Les Parisiens sebagai klub pemecah belah.
"Saya pikir bermain di PSG tidak banyak membantu, karena ini adalah tim yang terpecah belah, sebuah klub yang memecah belah. Itu tentu saja mengundang omongan miring, tapi saya tidak peduli karena saya tahu apa yang saya lakukan dan bagaimana saya melakukannya," kata Mbappe kepada France Football Magazine.
Melansir Sky Sports, wawancara Mbappe itu menimbulkan kegaduhan di Parc des Princes. Enam penggawa PSG dikabarkan mengajukan komplain kepada presiden klub, Nasser Al-Khelaifi.
Baca juga: Mbappe Beri Kode Cabut dari PSG Musim Depan |
Enam pemain PSG yang tidak disebutkan namanya itu menyatakan ketidaksukaan mereka terhadap pernyataan Mbappe. Protes ini sekaligus menguatkan isu Mbappe bakal meninggalkan Les Parisiens musim depan.
Kontrak Mbappe di PSG berakhir pada musim panas 2024. Dia punya opsi perpanjangan kontrak selama setahun, tapi belum setuju memberikan tanda tangannya.
Paris Saint-Germain mendesak Kylian Mbappe untuk menandatangani kontrak baru sebelum akhir Juli 2023. Sang pemain akan 'dilelang' apabila tidak meneken perpanjangan kontrak tersebut.
Baca juga: Dear Mbappe, PSG Nggak 'Takut' sama Kamu |
(bay/pur)