Serikat Pesepakbola Prancis Kecam Perlakuan PSG ke Mbappe

Serikat Pesepakbola Prancis Kecam Perlakuan PSG ke Mbappe

Bayu Baskoro - Sepakbola
Minggu, 23 Jul 2023 11:30 WIB
Frances forward Kylian Mbappe arrives  in Clairefontaine-en-Yvelines on March 20, 2023 as part of the teams preparation for upcoming UEFA Euro 2024 football tournament qualifying matches. - France will play against the Netherlands on March 24 and Ireland on March 27, 2023, in the Group B of Euro 2024 qualifiers. (Photo by FRANCK FIFE / AFP) (Photo by FRANCK FIFE/AFP via Getty Images)
Kylian Mbappe enggan perpanjang kontrak di PSG. (Foto: AFP via Getty Images/FRANCK FIFE)
Paris -

Paris Saint-Germain mengultimatum Kylian Mbappe yang belum mau perpanjang kontrak. Sikap Les Parisiens dikritik Serikat Pesepakbola Profesional Prancis (UNFP).

Kontrak Mbappe di PSG berakhir pada musim panas 2024. Bomber Prancis itu kabarnya enggan memperpanjang kontrak dan mau cabut secara free transfer saat kontraknya berakhir.

PSG berusaha membujuk Mbappe untuk meneken kontrak baru. Jawara Liga Prancis itu bahkan memberi tenggat waktu kepada sang pemain hingga akhir Juli 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andai tak mau memperpanjang kontrak, Kylian Mbappe bakal dilego Paris Saint-Germain musim panas ini. Les Parisiens siap mendengarkan tawaran yang menguntungkan dari klub-klub yang mau merekrut penyerang 24 tahun tersebut.

PSG juga menunjukkan otoritas mereka dengan mencoret Mbappe dalam tur pramusim di Jepang. Sikap sewenang-wenang PSG dikecam UNFP yang memberi dukungan penuh kepada Mbappe.

ADVERTISEMENT

Di mata UNFP, PSG telah menyelewengkan relasi kuasanya kepada Mbappe. UNFP bahkan mengancam menyeret PSG ke meja hijau apabila ditemukan pelanggaran terhadap Mbappe.

"Para pemain ini - semuanya - harus menikmati kondisi kerja yang sama dengan tenaga kerja profesional lainnya," begitu isi pernyataan resmi UNFP, dilansir dari Reuters.

"UNFP mengingatkan para petinggi bahwa memberi tekanan pada karyawan - melalui penurunan kondisi kerja mereka, misalnya - dengan memaksa mereka keluar atau menerima apa yang diinginkan majikan merupakan pelecehan moral, yang dikutuk dengan tegas oleh hukum Prancis."

"Jadi, ya, UNFP berhak mengambil tindakan perdata dan pidana terhadap klub mana pun yang berperilaku seperti ini," pungkasnya.




(bay/nds)

Hide Ads