Polisi Usut Dugaan Pengaturan Skor yang Libatkan Samuel Eto'o

Polisi Usut Dugaan Pengaturan Skor yang Libatkan Samuel Eto'o

Adhi Prasetya - Sepakbola
Jumat, 29 Sep 2023 07:30 WIB
Jakarta -

Samuel Eto'o diduga terlibat dalam pengaturan skor di divisi dua Liga Kamerun. Pria yang kini menjabat sebagai ketua Federasi Sepakbola Kamerun (Fecafoot) itu membantahnya.

Diberitakan The Guardian, kepolisian lokal sedang membuka investigasi mengenai keterlibatan Eto'o. Eks Real Madrid, Barcelona, Inter Milan, hingga Chelsea itu dianggap melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi.

Tuduhan itu mencuat ke permukaan sejak Juli silam setelah rekaman pembicaraan Eto'o dengan Presiden Victoria United, Valentine Nkwain bocor ke publik. Ia diduga menjanjikan akan memberi jatah promosi ke divisi satu kepada Victoria.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di rekaman itu, Eto'o memberitahu Nkwain bahwa "ada beberapa hal yang bisa kita lakukan" terkait dengan kekalahan 0-1 yang diderita Victoria pada Desember 2022, namun Eto'o mengingatkan "kamu harus berhati-hati, saudaraku."

Pria yang diduga Eto'o juga terdengar mengucapkan "jangan khawatir, kami akan memberimu tiga poin dan kami akan menghukum wasitnya. Opopo (julukan Victoria) harus naik ke divisi satu. Ini target kita. Ini federasi kita. Victoria akan promosi."

ADVERTISEMENT

Victoria akhirnya mendapat tiket promosi musim lalu. Nkwain telah menegaskan yang terdengar di rekaman bukanlah suaranya. Sementara Eto'o pada Juni lalu menyatakan itu adalah pembicaraan dengan seorang teman yang ingin berinvestasi di sepakbola Kamerun."

"Saya hanya meyakinkannya dengan mengatakan saya akan melakukan segala hal untuk mencegah wasit melakukan kesalahan yang merugikannya," kata Eto'o kepada La Gazzetta dello Sport kala itu.

Sejumlah saksi kunci telah diperiksa, dan kasusnya kini melebar ke ranah korupsi yang diyakini melibatkan 40 orang lainnya. Sekelompok ofisial sepakbola Kamerun telah mengadu ke FIFA, termasuk di antaranya Pierre Semengue, Presiden Liga Kamerun.

Konfederasi Sepakbola Afrika (CAF) telah membuka investigasi pada Agustus lalu, namun belum ada aksi nyata yang dilakukan. FIFA juga belum mengeluarkan pernyataan apapun.

(adp/bay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads