.webp)
Sempat beredar kabar FA akan mewarnai Stadion Wembley dengan bendera Israel dalam laga Inggris vs Australia. Hal itu tak jadi dilakukan.
FA merilis pernyataan, menyikapi situasi di Palestina dan Israel pada Kamis (12/10). Asosiasi Sepakbola Inggris itu menyatakan tetap menaruh simpati mendalam bagi korban jelang laga Inggris vs Australia yang digelar di Wembley, Sabtu (14/10) dini hari WIB.
"Pada Jumat malam, kami akan mengenang para korban tak berdosa dari peristiwa dahsyat di Israel dan Palestina. Pikiran kami tertuju pada mereka, keluarga, serta teman-teman mereka di Inggris dan Australia, serta seluruh komunitas yang terkena dampak konflik yang sedang berlangsung ini. Kami membela kemanusiaan dan mengutuk kematian, kekerasan, ketakutan dan penderitaan," tulis FA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para pemain Inggris dan Australia akan mengenakan ban hitam selama pertandingan di Stadion Wembley, juga akan ada sesi mengheningkan cipta sebelum kick off."
"Setelah berdiskusi dengan mitra dan pemangku kepentingan eksternal, kami hanya akan mengizinkan bendera, replika seragam, dan representasi kewarganegaraan lainnya untuk negara yang bertanding di dalam Stadion Wembley, untuk pertandingan mendatang melawan Australia (13/10) dan Italia (17/10)."
"Palang Merah Inggris juga telah meluncurkan permohonan darurat untuk mendukung orang-orang yang terkena dampak krisis kemanusiaan di wilayah tersebut, dan kami akan mempromosikannya di dalam stadion pada hari Jumat," tutup pernyataan FA.
Inggris akan melakoni dua laga internasional sampai pekan depan. Pertama uji coba melawan Australia pada Sabtu (14/10) dini hari WIB, dan kemudian melawan Italia di Kualifikasi Piala Eropa 2024, Rabu (18/10) dini hari WIB.
Sebelumnya, beredar laporan FA akan mewarnai Stadion Wembley dengan bendera Israel saat melawan Australia. Rumor itu muncul seiring dukungan Pemerintah Inggris kepada Israel, yang tengah digempur pasukan Hamas di Gaza.
Konflik Palestina dan Israel kembali memanas sejak akhir pekan lalu. Serangan kelompok Hamas ke wilayah Israel menyebabkan serangan balasan. Hingga kini, korban jiwa sudah mencapai 2.300 lebih, dengan ribuan lainnya luka-luka.
(yna/yna)
