Eks kiper Israel, Dudu Aouate, viral karena membalas dukungan Karim Benzema untuk Palestina dengan hinaan. Dia kini mengajukan diri ikut perang melawan Hamas.
Benzema menuliskan kata-kata dukungan di Twitter kepada warga Gaza yang menjadi korban dalam konflik Israel vs Hamas. Cuitan pemain Prancis itu dibalas hinaan oleh Aouate.
"Kamu anak haram jadah!" tulis Auoate dalam lima bahasa, menanggapi cuitan Benzema di Twitter.
Baca juga: Benzema Beri Dukungan kepada Warga Gaza |
Komentar balasan Aouate memicu kontroversi dari penggemar. Eks penjaga gawang Deportivo La Coruna dan Real Mallorca itu mendapat ancaman dari fans yang mendukung Karim Benzema.
"Di Twitter, Instagram... Saya mendapat banyak ancaman tapi saya biarkan saja. Itu membuat saya sedih karena ada orang-orang yang mendukung hal ini," kata Dudu Aouate kepada media Spanyol, El Partidazo de Cope.
Aouate kembali mengkritik Benzema dan menudingnya dengan Ikhwanul Muslimin, organisasi yang disebutnya teroris. Pria 45 tahun ini meminta Benzema diselidiki akan hal itu.
"Benzema seorang muslim, saya tidak ada masalah dengan itu. Apa yang menjadi masalah adalah Benzema selama bertahun-tahun, lewat gambar-gambar, dekat dengan Ikhwanul Muslimin," Aouate menjelaskan.
"Saya tidak tahu apakah dia mendukung atau tidak. Mereka harus menyelidiki itu, saya bukan polisi. Apa yang saya katakan tentang Benzema adalah ketika Anda tidak menyangkal hal seperti itu, apapun ideologi Anda, saya tidak tahu harus percaya pada siapa. Biarkan mereka menyelidikinya dan jika demikian, biarkan dia menerima hukumannya."
Aouate menegaskan warga sipil Israel juga menjadi korban dari serangan militer Hamas. Dia pun menawarkan diri untuk bergabung ke garis depan, tapi masih harus menunggu daftar antrian sukarelawan.
"Dari hari ke hari di Israel mereka membantai anak-anak, bayi, perempuan. Jika seorang manusia, entah Benzema atau siapa pun, tidak mengutuk kejahatan ini maka dia bukan bajingan, dia lebih dari itu. Apa yang mereka lakukan di sini sangat buruk," Aouate menceritakan kekerasan yang dilakukan Hamas.
"Tentu saja saya bersedia maju ke garis depan. Saya sudah menelepon untuk menawarkan diri, tapi sudah ada banyak orang yang mengajukan diri sebelum saya," pungkasnya.
(bay/krs)