.webp)
Belakangan ini, menit bermain Kylian Mbappe bersama Paris Saint-Germain berkurang jauh. Namun pelatih Didier Deschamps menilai ini bisa menjadi keuntungan bagi Timnas Prancis.
Sejak pertengahan Februari lalu, jatah main Mbappe pelan-pelan dikurangi pelatih Luis Enrique. Hal itu diyakini berkaitan dengan keputusan sang pemain yang takkan meneken kontrak baru, sehingga bisa pergi secara bebas transfer di musim panas nanti.
Dalam lima laga terakhir di Liga Prancis, Mbappe cuma sekali bermain penuh, yakni ketika menggasak Montpellier 6-2 pada akhir pekan lalu. Sedangkan di Liga Champions, striker 25 tahun itu tetap dipercaya tampil penuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enrique pun tak menampik bahwa ia sedang mengajarkan timnya pelan-pelan 'hidup tanpa Mbappe'. Namun saat di laga krusial, pelatih asal Spanyol itu juga sadar tak mungkin tak memainkan Mbappe.
Apa yang dialami Mbappe bisa saja dipandang sebagai suatu hukuman dari PSG kepada pemainnya yang dinilai 'bandel'. Namun bagi Deschamps, ia justru melihatnya sebagai momen positif karena Mbappe memiliki waktu istirahat lebih banyak.
"Penting untuk memiliki fisik yang segar di turnamen besar. Biasanya, para pemain akan datang di akhir musim dengan perasaan sedikit lelah," ujar Deschamps saat ditanya mengenai kasus Mbappe, seperti dikutip Reuters.
"Jika rasa lelah itu bisa dikurangi sedikit, (maka lebih baik)," jelasnya.
Mbappe sedang mengikuti pemusatan latihan dengan Prancis jelang menghadapi dua laga uji coba. Les Bleus dijadwalkan akan menjamu Jerman di Lyon pada 24 Maret lalu melawan Chile di Marseille tiga hari berselang.
(adp/aff)
