Selebrasi Merih Demiral Kontroversial, UEFA Adakan Investigasi

Selebrasi Merih Demiral Kontroversial, UEFA Adakan Investigasi

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Rabu, 03 Jul 2024 20:20 WIB
dpatop - 02 July 2024, Saxony, Leipzig: Soccer: European Championship, Austria - Turkey, final round, round of 16, Leipzig Stadion, Merih Demiral of Turkey (r) celebrates after his second goal to make it 2-0. Photo: Hendrik Schmidt/dpa (Photo by Hendrik Schmidt/picture alliance via Getty Images)
Selebrasi kontroversial Merih Demiral bakal diinvestigas UEFA (dpa/picture alliance via Getty I/picture alliance)
Leipzig -

Perayaan gol bek Turki Merih Demiral rupanya dianggap kontroversial. Hal ini membuat UEFA akan melakukan investigasi yang berpotensi hukuman untuk Demiral.

Demiral jadi pahlawan kemenangan Turki dengan skor 2-1 di Babak 16 Besar Euro 2024, Rabu (3/7/2024) dini hari WIB. Dia bikin dua gol di Leipzig Stadium yang membuat Austria harus pulang kampung.

Rekor baru dicatat Demiral sebagai pencetak gol tercepat di fase gugur Piala Eropa, yakni di detik ke-57. Dia juga jadi bek kedua setela Lilian Thuram yang menmbuat dua gol di fase gugur ajang besar Piala Dunia/Piala Eropa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wajar jika Demiral merayakan dengan penuh suka cita di akhir laga. Sebab, Turki sudah lama juga tidak melaju jauh ke perempatfinal Euro 2024 setelah terakhir di 2008.

Sayangnya perayaan Demiral rupanya berujung masalah. Saat itu Demiral mengangkat kedua tangannya dan jarinya membentuk lambang kepala serigala, yang mana ini merupakan masalah besar di Jerman.

ADVERTISEMENT

Sebab, gestur tersebut identik dengan kelompok ultra kanan Milliyetci Hareket Partisi (MHP) , yang kabarnya dekat dengan partai AK milik Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan juga Grey Wolves. Gestur tersebut memang sudah dilarang di Prancis, tapi tidak ada aturan pasti di Jerman.

Gestur yang disebut 'Wolfsgruss' biasanya digunakan oleh orang-orang Turki yang merasa kastanya paling atas di atas ras lainnya, seperti Kurdi, Kristiani, Armenia, dan lainnya.

Gestur ini disebut sama dengan salam Nazi yang dipopulerkan Adolf Hitler dulu. Grey Wolves bahkan terang-terangan menyebut Hitler sebagai panutan mereka. Apalagi tanggal 2 Juli juga jadi peringatan 31 tahun pembunuhan 35 orang yang dilakukan Grey Wolves di sebuah hotel daerah Sivas, Turki tahun 1993.

"UEFA akan mengadakan investigasi terkait aksi bek Turki Merih Demiral yang dianggap melanggar pasal 35 ayat 4 Aturan Disiplin UEFA," ujar pernyataan resmi UEFA.

"Informasi selanjutnya terkait kasus ini akan diberikan secepatnya."

(mrp/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads