'Pengganti Southgate Sebaiknya Tetap Orang Inggris'

'Pengganti Southgate Sebaiknya Tetap Orang Inggris'

Adhi Prasetya - Sepakbola
Rabu, 17 Jul 2024 15:15 WIB
BERLIN, GERMANY - JULY 14: Gareth Southgate, Head Coach of England, looks on prior to the UEFA EURO 2024 final match between Spain and England at Olympiastadion on July 14, 2024 in Berlin, Germany. (Photo by Dan Mullan/Getty Images)
Southgate mundur usai delapan tahun melatih Inggris. Foto: Getty Images/Dan Mullan
Jakarta -

Federasi Sepakbola Inggris (FA) mulai mencari pengganti Gareth Southgate. Suksesornya diharapkan berasal dari dalam negeri.

Southgate mundur dua hari usai Inggris takluk 1-2 dari Spanyol di final Euro 2024. Pria 53 tahun itu menyudahi perjalanan delapan tahun bersama The Three Lions, yang dimulai sejak 2016.

Kini FA punya tugas berat mencari sosok yang tepat untuk mengisi kursi pelatih. Bukan hal mudah sebab Southgate telah memasang standar yang tinggi selama menjabat. Ia membawa Inggris menjadi runner-up Piala Eropa dua kali dan sekali ke semifinal Piala Dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama-nama yang muncul ke permukaan sebagai kandidat pun tak main-main. Sebut saja Thomas Tuchel, Jurgen Klopp, Mauricio Pochettino, Graham Potter, hingga Eddie Howe. Semuanya punya pengalaman di Premier League, dan tak tertutup nama lain juga masuk bursa.

Sky Sports melaporkan kriteria FA untuk pengganti Southgate tak harus orang Inggris. Akan tetapi ucapan chief executive Mark Bullingham menyiratkan pihaknya mengutamakan talenta lokal.

ADVERTISEMENT

"Federasi mana pun di dunia ingin memiliki kumpulan talenta lokal yang bisa bermain dan melatih tim kapan saja," ujarnya.

Gary Neville, bek Timnas Inggris pada 1995-2007 pun berharap serupa. Baginya, menunjuk orang dalam juga berarti memberikan kesempatan pelatih lokal untuk berkembang dengan mengemban jabatan penting.

"Mencopot jabatan itu dari manajer Inggris dan memberikannya kepada manajer asing adalah sebuah kesalahan," ujar Neville dalam kolomnya.

"Anda tidak bisa mengabaikan Jurgen Klopp, Pep Guardiola, para manajer sensasional seperti itu, tapi jika kita tidak mengembangkan manajer kita sendiri..."

FILE - Chelsea Manager Graham Potter watches during the champions League soccer match between Chelsea and Red Bull Salzburg at the Stamford Bridge in London, England, in London , England, Wednesday, Sept. 14, 2022. Chelsea has fired manager Graham Potter with the club languishing in the middle of the Premier League standings despite spending more than $600 million on players in the last two transfer windows. The team announced Potter's departure on Sunday, April 2, 2023. (AP Photo/Leila Coker, file)Graham Potter jadi salah satu kandidat manajer Timnas Inggris. Foto: AP/Leila Coker

"Kepelatihan Inggris masih memiliki jalan panjang untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara besar dan kami harus bekerja keras dan menempatkan mereka di lingkungan terbesar dan pertandingan terberat. Beri mereka kesempatan," jelasnya.

Inggris pernah memakai pelatih asing di masa lalu. Sven-Goran Eriksson (Swedia) melatih pada 2001-2006, disusul Fabio Capello (Italia) pada 2008-2012.

The Three Lions akan kembali bertanding pada 7 September mendatang menghadapi Republik Irlandia di UEFA Nations League. Sampai saat itu, FA punya waktu kurang dari dua bulan mencari pengganti Southgate.

(adp/aff)

Hide Ads