Bos LaLiga: Piala Dunia Antarklub Bawa Bencana!

Bos LaLiga: Piala Dunia Antarklub Bawa Bencana!

Bayu Baskoro - Sepakbola
Senin, 07 Jul 2025 11:20 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - SEPTEMBER 06:  Javier Tebas, La Liga President talks during day 3 of the Soccerex Global Convention at Manchester Central Convention Complex on September 6, 2017 in Manchester, England.  (Photo by Jan Kruger/Getty Images for Soccerex)
Bos LaLiga, Javier Tebas. (Foto: Jan Kruger/Getty Images for Soccerex)
Jakarta -

Bos LaLiga, Javier Tebas, mengecam penyelenggaraan Piala Dunia Antarklub 2025. Menurutnya turnamen tersebut membuat bencana bagi pemain dan operator liga.

Piala Dunia Antarklub 2025 telah memasuki babak semifinal. Turnamen yang digelar selama sebulan penuh di tengah jeda kompetisi liga ini menimbulkan pro dan kontra dari berbagai kalangan.

Eks manajer Liverpool, Juergen Klopp, jadi salah satu yang vokal menentang Piala Dunia Antarklub. Dia menilai turnamen ini memaksa para pemain untuk tetap bermain dengan mengorbankan masa liburan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa juga khawatir akan kebugaran pemain yang tampil di Piala Dunia Antarklub 2025. Jamal Musiala jadi 'korban' usai didera cedera parah kala membela Bayern Munich menghadapi Paris Saint-Germain di turnamen tersebut.

Kritik juga datang dari anjloknya jumlah penonton Piala Dunia Antarklub. FIFA sampai memangkas harga tiket pertandingan semifinal antara Fluminense vs Chelsea demi menarik minat penggemar hadir ke stadion.

ADVERTISEMENT

Pemangkasan tiket pertandingan Piala Dunia Antarkub 2025 disorot Javier Tebas. Dia menyebut turnamen ini tak hanya merusak para pemain, tapi juga mengancam ekosistem sepakbola secara finansial.

"Piala Dunia Antarklub yang benar-benar membawa bencana: para pemain dan liga berselisih, jadwal yang hancur, dan ekosistem sepakbola profesional yang rusak parah, dengan ratusan ribu karyawan yang terkena dampaknya," kata Tebas di X, Minggu (6/7).

"Mengenai pendapatan dari televisi dan sponsor, semuanya telah dikatakan; beberapa di antaranya datang 'secara spontan.' Yang lebih parah lagi, harga tiket anjlok untuk memenuhi stadion, sementara masalah pajak muncul bagi para pemain dan klub," sambungnya.

"Mungkinkah ada yang lebih buruk? Meski begitu, ada orang-orang yang terus menyebarkan kehebohan bahwa ini adalah kesuksesan besar dan masa depan sepakbola. Semoga Tuhan menyelamatkan kita dari orang-orang gila ini, saya mohon," pungkasnya.




(bay/ran)

Hide Ads