PSG Lagi Dipuja-puja, Luis Enrique Singgung Musim Jeblok Man City

PSG Lagi Dipuja-puja, Luis Enrique Singgung Musim Jeblok Man City

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Sabtu, 12 Jul 2025 13:30 WIB
Soccer Football - FIFA Club World Cup - Semi Final - Paris St Germain v Real Madrid - MetLife Stadium, East Rutherford, New Jersey, U.S. - July 9, 2025  Paris St Germain coach Luis Enrique celebrates after the match REUTERS/Mike Segar
Foto: REUTERS/Mike Segar
East Rutherford -

Paris Saint-Germain sedang menikmati musim gemilang. Pelatih PSG Luis Enrique mengingatkan timnya, berkaca pada Manchester City.

PSG tidak terbendung di sepanjang 2024/2025. Les Parisiens berhasil merebut gelar juara Liga Prancis, Coupe de France, Piala Super Prancis, dan Liga Champions.

Belum cukup, Achraf Hakimi dkk pun sejengkal dari quintuple. PSG akan bertarung melawan Chelsea dalam perebutan trofi Piala Dunia Antarklub 2025 pada pertandingan Senin (14/7) dinihari WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luis Enrique mengatakan, PSG dilarang terlena dengan kesuksesan ini, mengingat iklim sepakbola yang naik-turun. Enrique menyinggung Man City, yang amburadul di musim ini setelah jadi treble winner di 2022/2023.

"Kita kan sudah melihat Manchester City, sebagai contoh. Mereka memenangi semuanya di musim lalu lho, dan kemudian mereka kalah di 10 pertandingan dan mereka hancur," kata dia dikutip Reuters.

ADVERTISEMENT

"Pep Guardiola tetaplah pelatih terbaik di dunia dan mereka menghabisi dia. Jadi saya lebih suka dikritik daripada dipuja-pujia karena itu membuat Anda merasa rendah hati, itulah realitas kasarnya."

Hujan pujian juga diarahkan kepada Luis Enrique. Mantan pembesut AS Roma, Barcelona, dan Timnas Spanyol ini dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas melesatnya prestasi PSG.

Pelatih berusia 55 tahun ini tak limbung setelah Kylian Mbappe meninggalkan Paris di musim panas tahun lalu. PSG menjelma sebagai monster tanpa pemain-pemain superstar.

"Saya bukan bintang... Saya suka pekerjaan saya. Saya menikmati karier saya, terutama di masa-masa sulit. Ketika segala sesuatunya tidak berjalan baik, saya merasa lebih baik. Senang rasanya ketika semuanya berjalan lancar karena hal terbaik dari kemenangan adalah membahagiakan orang-orang yang mengikuti kita. Saya jauh lebih baik ketika dikritik daripada ketika dipuji," dia menambahkan.




(rin/rin)

Hide Ads