Chelsea Vs PSG: Panas! Enrique Tampar Joao Pedro Usai Laga

Chelsea Vs PSG: Panas! Enrique Tampar Joao Pedro Usai Laga

Putra Rusdi K - Sepakbola
Senin, 14 Jul 2025 09:00 WIB
EAST RUTHERFORD, NEW JERSEY - JULY 13: PSG Head Coach Luis Enrique get into an argument with JoΓ£o Pedro of Chelsea FC following the FIFA Club World Cup 2025 final match between Chelsea FC and Paris Saint-Germain at MetLife Stadium on July 13, 2025 in East Rutherford, New Jersey. (Photo by Heuler Andrey/Eurasia Sport Images/Getty Images)
Foto: Getty Images/Eurasia Sport Images
New Jersey -

Luis Enrique menampar Joao Pedro usai laga Chelsea vs Paris Saint-Germain. Ia beralasan menampar Pedro untuk menghindari keributan yang lebih besar.

Chelsea juara Piala Dunia Antarklub 2025. Kepastian tersebut didapat usai The Blues menang meyakinkan 3-0 atas Paris Saint-Germain di laga final yang berlangsung di MetLife Stadium, New Jersey, Amerika Serikat, Senin (14/7/2025).

Tiga gol Si Biru lahir di babak pertama lewat dua gol Cole Palmer serta torehan dari Joao Pedro. Chelsea mampu memutar balikkan sejumlah prediksi yang lebih banyak menjagokan PSG menjadi juara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada laga ini, PSG sebenarnya tampil lebih dominan dengan mencatatkan 67 persen penguasaan bola dibanding dengan Chelsea yang hanya 33 persen. Namun, Chelsea mampu tampil efektif dan bikin Les Parisiens frustrasi lewat pertahanan yang solid.

Hal ini jelas mengecewakan untuk PSG. Kekecewaan dan rasa frustarasi yang tengah memuncak membuat sejumlah penggawa PSG tak bisa menahan emosi setelah laga.

ADVERTISEMENT

Sempat terjadi insiden sesaat setelah laga usai ketika sejumlah penggawa PSG termasuk pelatih Luis Enrique berusaha mendatangi Joao Pedro. Enrique bahkan sempat melakukan tamparan kepada penyerang asal Brasil tersebut.

Enrique berusaha membela diri terkait insiden ini. Ia mengatakan bahwa tindakannya menampar Joao Pedro dilakukan sebagai upaya untuk menghindari keributan yang lebih besar. Pria asal Spanyol ini mengakui bahwa para penggawa PSG tak bisa menahan emosi karena tekanan yang hadir akibat panasnya tensi pertandingan.

"Di akhir pertandingan, ada situasi yang saya yakini sepenuhnya bisa dihindari oleh semua orang. Tujuan dan niat saya, seperti biasa, adalah mencoba memisahkan para pemain agar tidak ada lagi masalah," ujar Enrique dikutip dari The Athletic.

"Situasi yang sebenarnya bisa dihindari. Ada banyak ketegangan, banyak sekali tekanan, dan dari sana, ada saling dorong dari banyak orang yang menurut saya harus kita semua hindari dan tidak boleh terjadi lagi. Tapi saya ulangi, niat saya seperti biasa adalah menghindari situasi apa pun yang lebih serius," jelasnya.




(pur/ran)

Hide Ads