Tak Menyesal Pindah ke Arab, Mahrez Nyaman karena Banyak Masjid

Tak Menyesal Pindah ke Arab, Mahrez Nyaman karena Banyak Masjid

Putra Rusdi K - Sepakbola
Selasa, 29 Jul 2025 09:00 WIB
JEDDAH, SAUDI ARABIA - APRIL 26: Riyad Mahrez of Al Ahli celebrates after scoring the team first goal during the AFC Champions League Elite - Quarter Final match between Al Ahli and Buriram at King Abdullah Sports City Hall Stadium on April 26, 2025 in Jeddah, Saudi Arabia.  (Photo by Yasser Bakhsh/Getty Images)
Foto: Getty Images/Yasser Bakhsh
Jeddah -

Riyad Mahrez tak menyesal pindah ke Liga Arab Saudi membela Al Ahli. Ia merasa nyaman di Arab Saudi karena ada banyak masjid.

Mahrez pindah ke Liga Arab Saudi untuk membela Al Al Ahli pada 2023. Mahrez merapat ke Arab Saudi usai mencatatkan karier yang luar biasa di Eropa.

Selepas meniti karier di Prancis bersama Le Havre, Mahrez punya karier gemilang di Liga Inggris bersama Leicester City dan Manchester City. Ia mampu membawa Leicester juara Liga Inggris pada 2015/2016.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria berpaspor Aljazair ini semakin bergelimang gelar setelah pindah ke Man City pada 2018. Ia total meraih 11 gelar bersama The Citizens termasuk treble winners di musim 2022/2023.

ADVERTISEMENT

Usai meraih treble bersama Man City, Mahrez merapat ke Al Ahli dengan nilai transfer 30 juta euro. Keputusan yang dipertanyakan banyak pihak karena Mahrez dinilai masih bisa bersaing di Eropa.

Namun, Mahrez tak pernah menyesali keputusannya pindah ke Al Ahli. Ia mengaku sangat nyaman bermain di Arab Saudi.

Salah satu alasannya adalah Mahrez yang seorang muslim lebih mudah menemukan masjid di Arab Saudi. Hal tersebut membuatnya bisa menjalankan ibadah dengan nyaman.

Agama dan budaya yang tak jauh berbeda antara Aljazair dan Arab Saudi juga membuat Mahrez tak kesulitan beradaptasi di Al Ahli. Terbukti, ia mampu membawa Al Ahli menjadi juara Liga Champions Elite Asia 2024/2025. Ia total mengemas 78 penampilan untuk Al Ahli dengan menorehkan 29 gol dan 35 assist.

"Kehidupan di Arab Saudi lebih dekat dengan agama dan budaya saya.. masjid-masjidnya dekat, dan saya menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga karena latihan berlangsung di malam hari," ujar Mahrez dikutip dari Ysscore.

"Di Inggris, situasinya juga baik; ada banyak masjid, dan semua orang menjalankan ibadah mereka dengan bebas, tetapi di Prancis, berbeda. Meskipun ada masjid, rasa toleransi di Inggris jauh lebih baik," jelasnya.

(pur/ran)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads