Insiden adu jotos dua pemain Marseille, Adrien Rabiot dan Jonathan Rowe, berlangsung sedemikian panas sampai mereka masuk daftar jual klub. Sesengit apa sih?
Seperti diketahui sebelumnya, kedua pemain Marseille tersebut terlibat adu fisik setelah timnya mengalami kekalahan di pekan pembuka Ligue 1. Marseille kalah 0-1 di markas Rennes lewat gol injury time pada akhir pekan lalu.
Kekalahan itu rupanya menyisakan bara panas di antara Rabiot dan Rowe. Keduanya baku pukul di ruang ganti. Pada prosesnya, kedua pemain tersebut langsung masuk daftar jual Marseille.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang sudah terjadi itu amatlah serius dan sangat sarat kekerasan, sesuatu yang belum pernah saya alami sebelumnya. Kami harus mengambil keputusan ini karena apa yang sudah terjadi itu di luar ambang batas bagi sebuah klub bola dan bahkan di organisasi mana pun," ujar Presiden Marseille Pablo Longoria kepada AFP.
"Saya tidak di ruang ganti, tapi staf menginformasikan saya atas kejadian yang penuh kekerasan, agresif, dan sudah kelewat batas. Dari pengalaman, kami belum pernah melihat hal seperti itu di ruang ganti... Bahkan dalam adu jotos yang terburuk pun masih ada aturannya. Tidak dalam hal ini," lanjutnya.
![]() |
Apa yang terjadi di ruang ganti Marseille saat duel Rabiot vs Rowe?
Menurut sumber ESPN, Rabiot menuding Rowe kurang memperlihatkan totalitas dalam permainannya. Rowe tidak terima. Keduanya lantas saling hina. Saling lempar hinaan kemudian berlanjut pada adu fisik.
Direktur Marseille Mehdi Benatia menuturkan lebih lanjut mengenai kejadian tersebut. Sosok yang pernah membela klub top Italia seperti Udinese, Roma, dan Juventus itu pun sukar percaya dengan adegan baku hantam Rabiot vs Rowe yang bahkan terus berlanjut ketika salah satu rekan mereka, Darryl Bakola, sudah terjatuh karena tidak fit.
"(Awalnya) itu adalah argumen ruang ganti. Kami tahu kekalahan bisa memunculkan rasa frustrasi. Tapi ada pula adu fisik. Jujur, itu adalah perkelahuan. Itu kenyataannya," ucapnya kepada RMC Sport.
Baca juga: Daftar Bidikan Milan usai Allegri Datang |
"Saat ada kata-kata terucap, situasi mereda saat pelatih datang dan melerai. Tidak pada kejadian ini, yang malah berujung pada adu fisik. Ada pukulan-pukulan. Bakola sedang tidak enak badan dan terjatuh, tapi mereka (Rabiot dan Rowe) tetap lanjut ribut."
"Sungguh itu adalah adegan yang kacau-balau. Selama 17-18 tahun aku di dunia sepakbola, aku pernah jadi kapten, terkadang memang ada momen panas. Tapi tidak boleh sampai pukul-pukulan ke arah muka sehingga harus dilerai petugas keamanan. Kita ini di mana sih? Kita kan mau main bola."
"Aku sudah pernah menyaksikan banyak hal. Tapi aku belum pernah melihat adegan pukul-pukulan tepat di wajah seperti itu. Belum pernah. Ini tidak wajar," tutur Benatia.
(krs/rin)