Kasus Naturalisasi Palsu, Integritas Malaysia Dipertanyakan

Kasus Naturalisasi Palsu, Integritas Malaysia Dipertanyakan

Afif Farhan - Sepakbola
Senin, 29 Sep 2025 15:00 WIB
KUALA LUMPUR, MALAYSIA - DECEMBER 24: Sergio Aguero Ezequiel Aguero of Malaysia celebrates with his team mates after scoring during the AFF Mitsubishi Electric Cup Group B match Malaysia and Laos at Bukit Jalil National Stadium on December 24, 2022 in Kuala Lumpur, Malaysia. (Photo by How Foo Yeen/Getty Images)
Foto: How Foo Yeen/Getty Images
Jakarta -

Kasus naturalisasi pemain Malaysia yang kena sanksi FIFA bisa jadi masalah panjang. Integritas Malaysia pun dipertanyakan di mata dunia.

FIFA beri sanksi kepada asosiasi sepakbola Malaysia (FAM) terkait naturalisasi. Tujuh pemain Timnas Malaysia yang dinaturalisasi dinilai memalsukan dokumen, itu sesuai pelanggaran pasal 22 Kode Disiplin FIFA.

Ketujuh pemain tersebut adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak sanksi diberikan pada Jumat (26/9), Malaysia punya waktu 10 hari untuk banding. FAM melalui perwakilannya sudah terbang ke Zurich, markas FIFA untuk membahas permasalahan itu lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

Perkembangan terkini, pihak FAM mengaku ada masalah teknis. Malaysia Corruption Watch (MCW) dalam pernyataannya menyebut, kasus itu sudah mencoreng integritas Negeri Jiran!

"Ini bukan sekadar kisah sepakbola. Ini bisa menjadi krisis integritas besar-besaran yang melibatkan lembaga negara, lembaga keamanan, badan internasional, dan reputasi Malaysia di panggung dunia," tulis pernyatannya dilansir dari Scoop.

MCW menyoroti bahwa dampak kasus naturalisasi memengaruhi banyak pemangku kepentingan, termasuk Departemen Registrasi Nasional (JPN), Departemen Imigrasi, Kementerian Dalam Negeri, Dewan Olahraga Nasional (NSC), dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (KBS).

MCW menambahkan bahwa lembaga penegak hukum seperti Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) dan kepolisian harus menyelidiki potensi penipuan atau korupsi. Sementara itu, MACC sudah menyebut kalau tidak ada unsur korupsi yang teridentifikasi.

"Berdasarkan tinjauan awal kami, masalah ini terkait dengan proses teknis dan bukan kewenangan MACC. Tidak ada unsur korupsi yang teridentifikasi," tulis MACC.

Lebih lanjut, MCW meminta naturalisasi di Timnas Malaysia dibuka secara transparan. Itu bertujuan, agar publik dan dunia benar-benar jelas melihatnya.

"Krisis pemain naturalisasi bukanlah masalah kecil. Ini mencerminkan rapuhnya perlindungan dokumen resmi negara. Jika dibiarkan, Malaysia berisiko tidak hanya kehilangan kredibilitas di dunia sepak bola tetapi juga merusak kepercayaan terhadap integritas sistem negara," lanjut tulisan MCW.

"Malaysia harus membuktikan bahwa integritas tidak dapat dikompromikan, di dalam maupun di luar lapangan sepakbola," tutupnya.

(aff/bay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads