UEFA Tangguhkan Rencana Sanksi untuk Israel

UEFA Tangguhkan Rencana Sanksi untuk Israel

Adhi Prasetya - Sepakbola
Rabu, 01 Okt 2025 15:20 WIB
ISTANBUL, TURKIYE - SEPTEMBER 30: Galatasaray fans display a banner reading Free Palestine in support of Gaza during the UEFA Champions League week 2 match between Galatasaray and Liverpool at RAMS Park in Istanbul, Turkiye, on September 30, 2025. (Photo by Hakan Akgun/Anadolu via Getty Images)
Desakan Free Palestine muncul di laga Galatasray vs Liverpool. Foto: Hakan Akgun/Anadolu via Getty Images
Jakarta -

UEFA menangguhkan rencana menghukum Israel berlaga di sepakbola Eropa. 'Rencana perdamaian' yang digagas Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi sebabnya.

The Guardian sebelumnya melaporkan bahwa komite eksekutif UEFA akan menggelar pemungutan suara pekan ini, yang akan mengusir Israel dari sepakbola Eropa karena telah membantai puluhan ribu warga Palestina secara brutal selama dua tahun terakhir.

Jika itu terwujud, Timnas Israel putra dan putri akan dikeluarkan dari UEFA Nations League, demikian halnya Maccabi Tel Aviv yang berlaga di Lga Europa. Namun dilaporkan pada Rabu (1/10) dini hari WIB, rencana itu berubah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah federasi negara yang awalnya mendukung Israel dihukum kini menerima penangguhan itu menyusul munculnya pengumuman dari Trump pada Senin pekan ini terkait 'rencana perdamaian Gaza', yang didukung sejumlah negara.

ADVERTISEMENT

Sumber The Guardian menyebut citra UEFA akan terlihat 'bodoh' jika melanjutkan rencana itu 'sendirian' sementara sedang ada 'rencana perdamaian' kolektif yang sedang diusung. Namun jika rencana Trump gagal terwujud, pemberian sanksi untuk Israel bisa saja ditinjau lagi.

UEFA sebetulnya baru menunjukkan sikap usai adanya desakan publik yang kian luas. Pengakuan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan ini yang menyebut Israel telah melakukan genosida terhadap Palestina membuat desakan kian keras. Sebelumnya otoritas bola Eropa itu cenderung diam.

Hal itu berbeda dengan perlakuan terhadap Rusia yang langsung disanksi usai menyerang Ukraina pada awal 2022. Sikap standar ganda ini pula yang dikritik dari UEFA dan FIFA.




(adp/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads