Skandal Naturalisasi Palsu Jadi Isu Nasional di Malaysia

Skandal Naturalisasi Palsu Jadi Isu Nasional di Malaysia

Afif Farhan - Sepakbola
Selasa, 07 Okt 2025 14:40 WIB
The flag of Malaysia is composed of a field of 14 alternating red and white stripes along the fly and a blue canton bearing a crescent and a 14-point star known as the Bintang Persekutuan (Federal Star). The 14 stripes, of equal width, represent the equal status in the federation of the 13 member states and the federal territories, while the 14 points of the star represent the unity between these entities. The crescent represents Islam, the countrys state religion; the blue canton symbolises the unity of the Malaysian people; the yellow of the star and crescent is the royal colour of the Malay rulers.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Nalidsa Sukprasert
Jakarta -

Pemerintahan Malaysia geram dengan adanya skandal naturalisasi palsu di timnasnya yang dibongkar FIFA. Masalah ini harus diusut tuntas!

Pada Senin (6/10) malam, FIFA sudah merilis perkembangan kasus naturalisasi palsu di Timnas Malaysia. Tujuh pemain naturalisasinya diketahui tidak punya darah keturunan Malaysia.

Ketujuh pemain itu adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon IrazΓ‘bal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

FIFA menjelaskan, asosiasi sepakbola Malaysia (FAM) mengklaim kalau kakek/nenek dari ketujuh pemain tersebut lahir di Malaysia. Namun dalam penyelidikan FIFA, terbukti kalau kakek/neneknya tidak ada yang lahir di Malaysia!

FIFA lakukan pemeriksaan di kantor catatan sipil nasional di Spanyol, Argentina, Brasil, dan Belanda. FIFA menyatakan bahwa keaslian catatan-catatan ini telah dikonfirmasi melalui pemeriksaan silang dengan otoritas resmi di masing-masing negara dan tidak ditemukan bukti terverifikasi yang menghubungkan leluhur para pemain dengan Malaysia.

ADVERTISEMENT

Dilaporkan Free malaysia Today, anggota Parlemen Kampar, Perak, Chong Zhemin telah mengajukan mosi kepada Dewan Rakyat. Dia menyerukan agar skandal naturalisasi ini diusut tuntas!

"Ada kemungkinan pelanggaran hukum yang melibatkan pemalsuan dokumen resmi, yang memerlukan penyelidikan menyeluruh dan tindakan cepat dari pihak berwenang. Oleh karena itu, masalah ini jelas merupakan masalah kepentingan publik yang mendesak," ujarnya.

Chong melanjutkan, pemerintah Malaysia harus mempertimbangkan audit komprehensif atas semua naturalisasi atlet dan pedoman serta prosedur verifikasi yang lebih ketat. Itu termasuk pemeriksaan silang dengan catatan asli asing sebelum konfirmasi kelayakan ke badan olahraga internasional.

Laporan FIFA rupanya turut membuat badan-badan pemerintah Malaysia terseret. Jabatan Pendaftaran Negara (JPN) dan Kementerian Dalam Negeri (KDN) disorot.

Dalam laporannya, FIFA sempat mempertanyakan data asli soal ketujuh pemain naturalisasi Malaysia ke JPN, yang menjadi 'gerbang utama' untuk memberikan izim kewarganegaraan di Malaysia. JPN mengaku mengesahkannya berkat informasi sekunder dan dokumen dari luar Argentina, Brasil, dan Spanyol.

Usut punya usut, tak ada data asli atau tulisan tangan diterima JPN dari FAM. JPN, menurut FIFA, mengaku meregistrasi pemain berdasarkan dokumen yang diserahkan FAM.

Sementara FAM disebut mendapatkan data pemain naturalisasinya dari pihak agensi luar. Hal itu membuat Komite Disiplin FIFA mengklaim FAM dan Pemerintah Malaysia tidak becus mengurus kelayakan dokumen pemainnya.




(aff/nds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads