Jujurlah Malaysia...

Jujurlah Malaysia...

Afif Farhan - Sepakbola
Rabu, 08 Okt 2025 14:00 WIB
Matchday kedua Grup F kualifikasi Piala Asia mempertemukan Malaysia vs Vietnam. Pertandingan digelar di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Kamis (10/6/2025) malam WIB.
Foto: Twitter @malaysia_nt
Jakarta -

Skandal naturalisasi di Timnas Malaysia terus memanas. Asosiasi sepakbolanya didesak, untuk jujur terkait dokumen para pemain naturalisasi tersebut!

Malaysia baru dihukum FIFA akibat skandal naturalisasi. Tujuh pemainnya kedapatan memalsukan dokumen.

Asosiasi sepakbola Malaysia (FAM) mengklaim kalau kakek/nenek ketujuh pemain itu lahir di Malaysia. Dalam investigasi FIFA ke Argentina, Spanyol, dan Brasil, kakek/nenek tujuh pemain tersebut nyatanya tidak lahir di Malaysia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

FIFA sudah memberikan hukuman denda kepada FAM. Ketujuh pemainnya juga dilarang beraktivitas selama 12 bulan per 26 September.

ADVERTISEMENT

FAM masih bisa ajukan banding. Namun dari laporan FIFA, tampaknya tidak ada celah bagi FAM untuk bisa memenangi kasusnya.

Dalam laporan 'Notification of the Grounds of the Decision' yang berisikan 19 halaman, FIFA merinci skandal naturalisasi yang dilakukan Malaysia. FIFA menggarisbawahi soal dokumen asli kakek/nenek ketujuh pemain naturalisasi tersebut.

Nyatanya, dokumen yang diajukan FAM dari Jabatan Pendaftaran Negara (JPN) dan Kementerian Dalam Negeri (KDN) merupakan dokumen skunder. Data pemain naturalisasinya didapat dari pihak agensi luar. Hal itu membuat Komite Disiplin FIFA mengklaim FAM tidak becus mengurus kelayakan dokumen pemainnya.

"Komite tidak memiliki keraguan sedikit pun, dan bertentangan dengan pernyataan Termohon (FAM). Faktanya, FIFA dapat memperoleh dokumen asli yang relevan," tulis pernyataannya.

"Lebih lanjut, pengakuan FAM sendiri bahwa mereka dihubungi oleh lembaga eksternal mengenai warisan para pemain namun gagal memverifikasi secara independen keaslian dokumentasi tersebut, semakin menyoroti kurangnya kehati-hatian yang memadai,"

"Selain itu, Komite berpandangan bahwa berdasarkan dokumentasi yang ada, penggunaan dokumen palsu atau yang dipalsukan bukan sekadar formalitas, melainkan merupakan faktor penentu kelayakan para pemain,"

"Faktanya, Komite menggarisbawahi dampak pemalsuan tersebut sangat parah dan lebih dari sekadar masalah teknis seperti yang coba digambarkan oleh Termohon," tutup pernyataannya.

Hal tersebut jadi perhatian bagi eks pejabat FAM, Christopher Raj. Dilansir dari media lokal Scoop, Christopher meminta FAM untuk membuka dokumen asli kepada masyarakat!

"Hanya melalui transparansi dan akuntabilitas, FAM dapat memperoleh kembali kepercayaan publik dan membangun kembali citra sepakbola Malaysia," tegasnya.

"Situasi saat ini bukan hanya kemunduran administratif; ini adalah krisis moral dan tata kelola. FAM harus bertindak sekarang, tegas dan terbuka," tutupnya.




(aff/rin)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads