Jose Mourinho kembali menyerang wasit. Kali ini di Portugal, usai Benfica-nya gagal menang dan sempat dihukum penalti.
Akhir pekan lalu, Benfica melawan Casa Pia dalam lanjutan Liga Portugal. Laga tuntas 2-2 di Estadio da Luz, Lisbon.
Benfica sempat unggul 2-0 lewat brace Heorhiy Sudakov. Tim tamu kemudian membalas lewat gol bunuh diri Tomas Araujo dan Renato Nhaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di laga itu, Casa Pia sempat dapat penalti yang dinilai kontroversial. Penalti itu akhirnya gagal menjadi gol usai kiper Benfica keluar menjadi penyelamat.
Hasil imbang itu bikin Benfica tertahan di peringkat tiga dengan 25 poin, di bawah Sporting (28) dan Porto (31). Situasi rumit sebab Sporting sebelumnya menang 2-1 atas Santa Clara, lewat gol menit akhir yang berasal dari sepak pojok kontroversial.
Usai laga, Jose Mourinho langsung mengamuk wasit. Ia mempertanyakan keputusan wasit memberi penalti.
"Casa Pia tidak memiliki satu tembakan pun ke gawang. Pertandingan sudah mati, dan kemudian, jika saya akan mengomentari kinerja wasit dan VAR, saya juga harus menganalisis apa yang terjadi kemarin dan seminggu yang lalu, dan itu membawa saya ke wilayah yang saya lebih suka hindari," kata Mourinho, merujuk laga Sporting, mengutip Daily Mail.
"Ini (penalti) adalah kesalahan, dan saya bermurah hati menyebutnya sebagai kesalahan, oleh VAR, yang misinya adalah untuk membantu wasit menghindari kesalahan. Ini adalah kesalahan terang-terangan dan mengerikan oleh VAR."
"Ini salah kami karena kami tidak mengakhiri pertandingan sepenuhnya; kami menyelesaikannya pada skor 2-0, tetapi wasit dan VAR membukanya kembali," sindirnya.
Hasil imbang ini membuat Mourinho baru membawa Benfica mengemas 6 kemenangan, 3 imbang dan 3 kali kalah sejak kembali ke Portugal. Lebih lanjut, pelatih manajer berusia 62 tahun itu meminta timnya lebih dihormati.
"Benfica pantas mendapat lebih banyak rasa hormat dari semua orang, dan ketika saya mengatakan semua orang, maksud saya termasuk pemain juga, bukan hanya saya. Beberapa pemain mungkin tidak tahu apa itu Benfica," ujarnya.
"Ada standar ganda yang jelas di semua tingkatan, baik di media atau di wasit. Benfica terlalu besar dan layak mendapatkan rasa hormat yang berbeda."
"Benfica menuntut rasa hormat sepenuhnya, bahkan ketika kami bukan pelatih terbaik di dunia; kami harus menjaga harapan di level tertinggi," semburnya.
Kritikan kepada wasit ini bukan kali pertama dilontarkan Jose Mourinho. Sebelumnya bersama Fenerbahce, ia juga sempat menyerang wasit dengan kritikan pedas, yang membuatnya sampai dihukum federasi Turki.
(yna/bay)











































