Benarkah Kongo Pakai Dukun demi ke Piala Dunia 2026?

Benarkah Kongo Pakai Dukun demi ke Piala Dunia 2026?

Yanu Arifin - Sepakbola
Selasa, 18 Nov 2025 19:40 WIB
Soccer Football - FIFA World Cup - CAF Qualifiers - Playoffs - Final - Nigeria v Democratic Republic of Congo - Prince Moulay Hassan Stadium, Rabat, Morocco - November 16, 2025 Democratic Republic of Congo fans inside the stadium before the match REUTERS/Abdelmjid Rizkou
Foto: ABDELMJID RIZKOU/REUTERS
Rabat -

Republik Demokratik Kongo dituduh pakai voodoo atau ilmu hitam saat menyingkirkan Nigeria di playoff Piala Dunia 2026 Zona Afrika. Benarkah demikian?

Kongo meyingkirkan Nigeria di final playoff Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Afrika. The Leopards menang adu penalti 4-3, usai berimbang 1-1.

Usai kalah, Nigeria menuding Kongo memakai voodoo. Pelatih The Eagles, Eric Chelle, menuding lawannya memakai dukun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang-orang Kongo melakukan maraboutage," ujarnya, dikutip The Athletic. Maraboutage adalah konotasi dari dukun di kawasan Afrika Utara, yang menjadi venue laga.

"Saat adu penalti, para pemain Kongo melakukan voodoo," kata Chelle menegaskan lagi saat berada di Mixed Zone.

ADVERTISEMENT

Klaim itu sempat dibantah perwakilan Republik Demokratik Kongo saat dimintai tanggapan oleh The Athletic. Tapi, benarkah Kongo memakai ilmu hitam di Kualifikasi Piala Dunia 2026?

Menilik perjalanannya, Kongo sedianya tampil apik di kualifikasi. Mereka menjadi runner up Grup B dengan 22 poin, di bawah Senegal.

Kongo mengemas 7 kemenangan, sekali imbang, dan 2 kali kalah dari 10 laga. Mereka melesakkan 15 gol dan kebobolan 6 kali, dan akhirnya harus berjuang lolos ke playoff lewat runner up terbaik.

Di posisi itu, Kongo bisa bersaing dengan Gabon, Kamerun, dan Nigeria. Di playoff, mereka sempat mengatasi Kamerun 1-0, sebelum menyingkirkan Nigeria lewat tos-tosan.

Sebelum laga tos-tosan itu, pelatih Kongo memang melakukan sebuah trik. Ia bikin taktik jitu dengan mengganti kiper Lionel Mpasi dengan Timothy Fayulu, yang terbukti bisa menggagalkan beberapa penendang Nigeria.

Selanjutnya, Kongo akan mewakili Afrika di playoff interkontinental, melawan tim dari benua lain. Tim asuhan Sebastian Desabre masih berpeluang merebut satu tiket tersisa.

Bagi Republik Demokratik Kongo, sukses ini membuka peluang mereka berlaga di Piala Dunia untuk kali pertama dengan nama Kongo. Terakhir mereka mentas di ajang itu terjadi pada 1974, saat masih bernama Zaire.

Klaim Kongo yang menggunakan voodoo juga sempat dibantah kapten Nigeria. William Troost-Ekong menyebut hari itu memang sulit melawan Kongo.

"Kami sangat terpukul. Saya bangga dengan anak-anak, mereka memberikan segalanya, tidak hanya hari ini, tetapi selama 10 bulan terakhir," katanya.

"Ada banyak hal positif untuk diambil. Masa depan tim ini menjanjikan, tapi hari ini adalah hari yang sangat sulit," katanya mengakui kekalahan Nigeria.

(yna/bay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads