Dua pertemuan melawan Liverpool di semifinal Liga Champions, selalu berakhir menyakitkan bagi Chelsea. Pada musim 2004/05 dan 2006/07, The Blues selalu kandas di babak empat besar di tangan The Reds.
"Hal yang Anda dapatkan adalah perasaan kalah di penghujung. Itu adalah perasaan terburuk yang bisa Anda alami," ujar Lampard mengenang dua kekalahan Chelsea seperti dilansir UEFA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal yang terpenting adalah untuk mencoba dan belajar dari (kekalahan) itu dan mengoreksinya di masa depan. Semoga kami punya kesempatan untuk melakukannya," gelandang 29 tahun itu melanjutkan.
Karena memori buruk itu, banyak pihak menjuluki leg 1 semifinal Liga Champions yang akan dihelat di Anfield, Rabu (23/4/2008) dinihari WIB itu, sebagai partai balas dendam. Namun Lampard tak setuju dengan sebutan itu.
"Melakoni sebuah pertandingan dengan balas dendam dalam pikiran bukanlah emosi yang tepat. Liga Champions adalah tentang menjaga fokus berkonsentrasi dalam 90 menit di atas dua kaki," ucap Lampard.
"Saya pikir ini bukanlah tentang balas dendam. Ini adalah tentang 'wortel emas', yakni menuju final," tuntas dia.
(arp/a2s)