'Surplus Nomor 10'

Catatan dari Manchester

'Surplus Nomor 10'

- Sepakbola
Senin, 27 Jan 2014 15:30 WIB
Surplus Nomor 10
AFP/Adrian Dennis
Jakarta -

Sudah lebih dari enam bulan David Moyes melakoni tugas sebagai manajer Manchester United, namun baru kali ini dia dianggap melakukan "start segar". Dan Moyes diyakini belum akan berhenti.

Cuaca mendung menyelimuti Manchester ketika pesawat yang membawa saya dan beberapa rekan Amsterdam mendarat dari Amsterdam pada Minggu (26/1/2014) sore. Tapi, rupanya suasana hati para pendukung United tidak mendung-mendung amat, meski pada kenyataannya tim mereka tidak melangkah dengan mulus musim ini.

"Anda pendukung United? Senang ya dengan Juan Mata? Teman saya yang paling ujung sana pendukung United, dan dia senang sekali," ujar seorang petugas imigrasi di bandara, yang kemudian mengaku sebagai pendukung Liverpool.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ya, Juan Mata. Ada mood tidak biasa sepanjang akhir pekan kemarin yang ditimbulkan oleh hanya satu orang itu. Entah itu perasaan tidak sabar, harap-harap cemas, tidak mau berharap terlalu banyak, atau antusias.

Gara-gara soal Mata juga, pertanyaan yang diajukan petugas imigrasi itu kepada kami, yang antre setelah rekan saya yang tadi itu, pun ada tambahannya --begitu tahu kami semua datang untuk nonton bola.

"Anda fan United atau bukan?"

Akhir pekan kemarin memang ada beberapa cerita luar biasa terjadi di Manchester. Jika si Manchester merah sukses merampungkan transfer Mata, maka si Manchester biru menang 4-2 atas Watford di babak keempat Piala FA lewat aksi heroik Sergio Aguero. Dua-duanya sama-sama punya hal untuk dirayakan.

Tapi kepindahan Mata cukup untuk membuat media-media lokal Inggris membahas habis transfer-ya dari Chelsea. Rata-rata menilai transfer tersebut sebagai transfer bagus, namun cukup kritis dengan menyebut Mata bukanlah seseorang yang dibutuhkan United.

The Independent, memberi rating United 10 dari 10 untuk pertanyaan "Apakah tim-tim Premier League wajib membeli pemain baru di bursa Januari?". Selain United, tidak ada tim lain yang mendapatkan rating 10.

Hanya saja, dengan posisi Mata yang kerap bermain di belakang penyerang atau diplot sebagai playmaker, United kini kepenuhan pemain dengan tipikal sama. United surplus "nomor 10".

United sudah memiliki Wayne Rooney, Shinji Kagawa, dan Adnan Januzaj sebagai pemain "nomor 10". Bahkan, kalau mau ataupun kepepet, Robin van Persie bisa dimainkan di posisi tersebut.

Van Persie sendiri sudah mengatakan, duetnya dengan Rooney adalah duet yang komplet. Bukan hanya karena mereka mengerti satu sama lain, melainkan juga karena mereka sama-sama bisa bermain sebagai penyerang tunggal, ataupun turun lebih mundur untuk jadi pengatur permainan dan mengalirkan bola.

Ironisnya untuk Mata, dia juga surplus buat Chelsea. Inilah yang jadi alasan utama mengapa dia dijual. Dia butuh kesempatan bermain, namun sudah jelas bahwa nomor 10 Jose Mourinho adalah Oscar.

"The Spanish Zola" demikian edisi dari The Sunday Telegraph kemarin memberinya label --merujuk pada eks bintang Chelsea, Gianfranco Zola. Telegraph menurunkan satu artikel khusus yang berisi komentar-komentar penggemar Chelsea dan bagaimana mereka merasa kehilangan pemain berusia 25 tahun tersebut.

"Bagi banyak pendukung Chelsea, Juan Mata bukan hanya karyawan dari klub mereka. Dia adalah lambang bagaimana pesepakbola seharusnya bersikap; bermain dengan semangat dan punya martabat. Tidak ada tato ataupun amarah, tidak ada kemewahan ataupun keluh-kesah. Hanya ada gol, assist, dan sekarang.. kenangan."

Kalimat di atas adalah gambaran besar bagaimana pendukung Chelsea juga sebenarnya tidak rela kehilangan si pemain ke klub rival. Terlebih lagi, Mata juga punya jasa membawa mereka menjuarai Liga Champions pada 2012. Namun, apa boleh buat, Mata memang tidak punya tempat lagi di tim Mourinho dan para pendukung sadar akan hal itu.

Karakter Mata yang sulit untuk membantu tim bertahan -- seperti yang diinginkan dari Mourinho dari para pemainnya, termasuk pemain depan-- membuatnya jadi tidak cocok dengan skema permainan The Special One. Oscar bisa melakukannya, Willian juga bisa. Kecuali Anda adalah Eden Hazard, yang biasanya memang ditugaskan khusus buat menyerang, maka tidak ada tempat di tim utama Mourinho jika Anda tidak bisa bertahan.

Yang menarik, meski kritis terhadap pembelian Mata, media-media Inggris juga antusias menanti langkah selanjutnya yang akan dilakukan Moyes, terutama jika melihat tindak-tanduknya belakangan ini. Jumat lalu, Moyes terlihat menyaksikan laga Borussia Moenchengladbach vs Bayern Munich. Rumor yang beredar, manajer asal Skotlandia itu memantau Dante, Toni Kroos, dan gelandang muda Gladbach, Patrick Herrmann.

Mata mungkin bukan yang dibutuhkan United dalam urusan taktik. United lebih butuh seorang gelandang tengah. Tapi, media-media itu yakin jika transfer mahal Mata tidak akan jadi yang pertama. Graeme Souness, dalam kolomnya di Sunday Times, meyakini bahwa Mata baru satu potong kepingan puzzle. Moyes disebutnya masih akan mendatangkan tiga atau empat pemain lagi.

Benar atau tidak klaim-klaim itu, ditunggu saja. Sementara itu, United sedang punya hal untuk dirayakan pekan ini: Mata dan kembalinya Ole Gunnar Solskjaer ke Old Trafford sebagai manajer Cardiff.

Di lain tempat di North-West ini, ada antusiasme besar lainnya akan datang: Derby Merseyside.

Manchester, 26 Januari 2014.


====

* Penulis adalah wartawan detiksport, pemilik akun twitter @rossifinza.


(roz/a2s)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads