Jakarta - Bursa transfer musim dingin kerap dianggap perjudian besar karena minimnya opsi, alotnya negosiasi, dan risiko gagal yang besar. Tapi ada beberapa yang sukses.
Deretan Transfer Musim Dingin yang Sukses di Premier League
Luis Suarez adalah bukti nyata transfer musim dingin bisa sangat krusial. Datang Januari 2011, dia mencetak 4 gol dari 13 laga di separuh musim pertamanya, membawa Liverpool naik dari posisi 12 dan finis posisi 6. Dalam tiga musim berikutnya, Suarez menjadi sosok krusial dan hampir membawa Liverpool juara di 2013/2014. (Foto: Michael Regan/Getty Images)
Patrice Evra adalah pembelian jitu Manchester United di Januari 2006 silam. Datang dengan banderol hanya 7 juta pound sterling, Evra nyaris tak tergantikan di delapan musim berikutnya. Bersama 'Setan Merah' dia memenangi 5 trofi Premier League, tiga gelar Piala Liga Inggris, satu piala Liga Champions, dan satu titel Piala Dunia Antarklub. (Foto: Laurence Griffiths/Getty Images)
Keputusan Everton meminjam Mikel Arteta di Januari 2005 menjadi langkah yang sukses. Dia mengantarkan tim finis keempat di liga dan lantas dipermanenkan hanya dengan biaya 2 juta pound. Everton menjualnya ke Arsenal seharga 10 juta pound pada 2011. (Foto: Alex Livesey/Getty Images)
Christophe Dugarry menyelamatkan Birmingham City dari degradasi pada musim 2002/2003. Didatangkan sebagai pinjaman pada Januari 2003, dia mencetak lima gol di enam laga terakhir Birmingham. Namun dia justru menurun saat dipermanenkan pada musim berikutnya. (Foto: Shaun Botterill/Getty Images)
Takkan ada yang bisa menyangkal bahwa Nemanja Vidic adalah salah satu bukti transfer Januari yang berakhir sukses. Dibeli Manchester United seharga 7,2 juta pound sterling, Vidic membentuk duet tangguh bareng Rio Ferdinand di jantung pertahanan. Dia meraih lima gelar Premier League, tiga trofi Piala Liga Inggris, satu piala Liga Champions, dan satu titel Piala Dunia Antarklub. (Foto: Alex Livesey/Getty Images)
Clint Dempsey memecahkan rekos sebagai pemain termahal dari MLS ketika dibeli Fulham seharga 2 juta pound sterling pada Januari 2007. Gol tunggalnya ke gawang Liverpool pada Mei tahun itu menyelamatkan Fulham dari degradasi. Selanjutnya dia jadi salah satu pemain Amerika Serikat paling menonjol di Inggris, mencetak 72 gol dalam 275 penampilan di Premier League. (Foto: Mike Hewitt/Getty Images)
Ashley Young menjadi sosok pahlawan untuk Aston Villa sejak dibeli pada Januari 2007 dengan mahar 8 juta pound sterling. Dia berjasa mengantarkan Villa finis keenam di tiga musim berturut-turut, hingga hijrah ke Manchester United pada Juni 2011 dalam transfer senilai 18 juta pound. (Foto: Laurence Griffiths/Getty Images)
Liverpool juga pernah punya perekrutan sukses di bursa musim dingin dalam diri Javier Mascherano. Mascherano langsung memberikan dampak dengan mengantarkan Liverpool lolos ke final Liga Champions 2006/2007. Hanya saja 'Si Merah' kalah dari AC Milan di final tersebut. (Foto: Stu Forster/Getty Images)
Bicara pemain yang bisa dipercaya untuk direkrut di bursa transfer musim dingin, Daniel Sturridge wajib disebut. Dia dipinjam Bolton Wanderers di Januari 2011 dan menyelamatkan tim dari degradasi dengan 8 gol dari 12 laga. Sturridge lantas dibeli Liverpool dari Chelsea pada Januari 2013, lalu mencetak 10 gol dari 14 partai liga. Sturridge hampir membawa Liverpool juara liga di 2013/2014. (Foto: Alex Livesey/Getty Images)
Chelsea barangkali khilaf ketika melepas Nemanja Matic ke Benfica pada Januari 2011 seharga 21 juta pound sterling. Chelsea membelinya lagi dengan harga yang sama pada Januari 2014. Matic membantu Chelsea memenangi dua trofi Premier League dan satu gelar Piala Liga Inggris sejak saat itu. (Foto: Mike Hewitt/Getty Images)
Gary Cahill dibeli Chelsea hanya dengan biaya 7 juta pound sterling pada Januari 2012. Dia langsung membantu Chelsea memenangi trofi Liga Champions empat bulan berselang. (Foto: Clive Mason/Getty Images)











































