Starting XI Terbaik Arsene Wenger di Arsenal

Pilihan sulit langsung dihadapi di bawah mistar gawang. Ada Jens Lehmann yang jadi bagian The Invincibles tapi sosok kiper utama mestinya jadi milik David Seaman, sosok legendaris Inggris dengan penampilan terbanyak kelima di Arsenal (564 laga). (Foto: Ben Radford/Getty Images)

Untuk posisi bek kanan, pilihan langsung mengarah ke Lauren. Direkrut dari Mallorca seharga 7 juta pound sterling, ia langsung jadi andalan di sisi kanan pertahanan dan juga menjadi bagian dari skuat The Invincibles. (Foto: Clive Rose/Getty Images)

Kepindahan Sol Campbell ke Arsenal tahun 2001 memicu kontroversi karena ia didatangkan dari Tottenham Hotspur, rival sekota. Namun, ketangguhannya tak terbantahkan. Campbell juga menjadi bagian dari skuat The Invincibles. (Foto: Shaun Botterill/Getty Images)

Arsenal relatif tak pernah kekurangan stok bek tengah di era Wenger dengan adanya nama-nama seperti Martin Keown dan Laurent Koscielny. Tapi satu tempat di tim ini layak didapat Tony Adams, penampil terbanyak kedua dalam sejarah klub itu (669 laga). (Foto: Ben Radford/Allsport)

Kepindahan Ashley Cole ke Chelsea pada tahun 2006 memang menyisakan rasa pahit buat The Gunners, secara khusus fansnya. Jago bertahan dan sigap dalam membantu penyerangan, ia tetap merupakan salah satu pemain terbaik Arsenal yang juga masuk skuat The Invincibles. (Foto: Ross Kinnaird/Getty Images)

Cesc Fabregas direkrut dari akademi Barcelona tahun 2003 semasa usianya masih 16 tahun. Kreativitasnya di lini tengah Arsenal membuatnya jadi pilar tak tergantikan, walaupun di tahun 2011 ia memutuskan balik ke Barcelona. Kini bermain di Chelsea. (Foto: Leon Neal / AFP)

Patrick Vieira bukan cuma pemain tengah serba bisa yang luar biasa tangguh pada masa jayanya. Pembawaan dan mentalitasnya juga membuat mantan pesepakbola yang jadi bagian The Invincibles ini jadi sosok mutlak ketika membicarakan tim terbaik Wenger. (Foto: Ross Kinnaird /Allsport)

Pada satu masa Alexis Sanchez pernah sedemikian identik dengan lini serang Arsenal. Kengototan, skill, dan kemampuan bikin gol Sanchez membuat keputusan Wenger merekrutnya dari Barcelona pada 2011 terlihat amat tepat. Pamornya kian terang mengingat Arsenal saat itu tak lagi terlalu bertaburan bintang seperti masa lalu. Kini ia main di MU. (Foto: Catherine Ivill/Getty Images)

Robert Pires datang ke Arsenal di tahun 2000 setelah meraih medali juara Piala Dunia dan Piala Eropa bersama Prancis. Periode awalnya kurang mulus, tapi usai nyetel Pires tak tergantikan dalam permainan Arsenal. Juga bagian dari The Invincibles. (Foto: Mike Hewitt/Getty Images)

Ketika Wenger datang ke Arsenal, Dennis Bergkamp sudah menjadi bagian skuat klub tersebut. Berkat skill jempolannya, Bergkamp lalu menjadi bagian penting dari proses pembentukan gaya main ofensif Arsenal era Wenger saat itu. Ikut serta mewujudkan The Invincibles Arsenal. (Foto: Clive Brunskill /Allsport)

Sebagai ujung tombak, era Wenger setidaknya memunculkan nama Ian Wright, Robin van Persie, dan Thierry Henry. Nama terakhir layak diutamakan salah satunya karena predikat Henry sebagai top skorer sepanjang masa klub dengan 228 gol. Ia juga ujung tombak skuat The Invincibles yang menjuarai Premier League 2003/2004 tanpa terkalahkan. (Foto: Ben Radford /Allsport)