Deretan Wonderkid Gagal

Deretan Wonderkid Gagal

Istimewa - Sepakbola
Kamis, 13 Sep 2018 18:25 WIB

Jakarta - Kylian Mbappe dan Marcus Rashford jadi dua di antara deretan wonderkid masa kini. Label wonderkid juga pernah diemban para pemain ini, tapi berujung kegagalan.

Kerlon mulai melejit saat mengantar Brasil menjuarai Piala Amerika Selatan U-17 2005. Pemain yang dikenal dengan dribel kepalanya ini lantas direkrut Inter Milan dari Cruzeiro, tapi kemudian kariernya malah meredup. Sempat dipinjamkan ke Chievo, Ajax, bertualang ke Jepang, Amerika Serikat, hingga Malta, Kerlon lantas pensiun di usia 29 tahun. (Foto: Andrew ALVAREZ / AFP PHOTO)

Dawid Janczyk (kanan) menyita perhatian di Piala Dunia U-20 2007, di mana dia mencetak tiga gol dari empat laga untuk Polandia. Janczyk lantas meninggalkan Legia Warsawa untuk gabung CSKA Moskow, tapi kemampuannya mandek. Sempat tanpa klub sejak 2014 hingga 2016, dia lantas memperkuat klub kampung halamannya, Sandecja Nowy Sacz. (Foto: Stu Forster/Getty Images)

Valeri Bojinov sempat menjadi perbincangan di Serie A. Dia menjalani debut Serie A di usia 15 tahun bersama Lecce, lalu membela Bulgaria di Piala Eropa 2004 dalam usia 17 tahun. Digadang-gadang jadi penerus Hristo Stoichkov, karier Bojinov tak berkembang. Sempat memperkuat Juventus dan Manchester City, Bojinov bertualang ke Serbia, China, Swiss, Kroasia, dan kini kembali ke Bulgaria untuk klub ke-15. (Foto: New Press/Getty Images)

Gai Assulin diprediksi jadi bintang besar saat menimba ilmu di akademi Barcelona. Namun cedera di musim 2008/2009 menghambatnya, membuat penampilannya meredup sejak saat itu. Sempat memperkuat Manchester City, Assulin yang berusia 27 tahun kini bermain di Liga Kazakhstan. (Foto: Shaun Botterill/Getty Images)

Barcelona tergiur merekrut Keirrison di 2009, setelah sang penyerang tampil tajam di Liga Brasil. Keirrison bikin 21 gol di 31 penampilan bareng Coritiba di musim 2008, lalu mencetak lima gol dalam tujuh penampilan singkat di Palmeiras. Barcelona meminjamkannya ke sejumlah klub untuk mematangkannya, tapi Keirrison tak pernah mencapai potensi maksimalnya. Pemain 29 tahun ini sekarang bermain untuk Londrina di Brasil. (Foto: Heuler Andrey/Getty Images)

Pemain game Football Manager lawas pasti tahu sosok bek ini, Anthony Vanden Borre. Bersama Vincent Kompany, dia disebut sebagai talenta terbaik Belgia pada masanya. Lepas dari Anderlecht, Vanden Borre sempat memperkuat Fiorentina lalu Genoa, tapi dia tak pernah benar-benar sampai ke klub top. Bisa 28 kali memperkuat timnas Belgia jelas tak buruk, tapi tak bisa dikatakan bagus jika melihat karier Kompany sejauh ini. (Foto: Michael Regan/Getty Images)

Florent Sinama-Pongolle direkrut Liverpool sebagai salah satu talenta menarik Eropa di tahun 2001. Dari sana, Sinama-Pongolle sempat memperkuat Le Havre, Blackburn Rovers, Recreativo, lalu Atletico Madrid. Namun kariernya tak berkembang, sampai nasib membawanya ke Chainat Hornbill di Liga Thailand. (Foto: Shaun Botterill/Getty Images)

Marvin Martin sudah memperkuat tim senior Prancis di usia 23 tahun, bahkan mencetak dua gol di debutnya melawan Ukraina. Sang gelandang lantas mencatatkan 15 caps untuk timnas, namun catatan itu setop seiring perkembangannya yang mandek. Setelah meninggalkan Sochaux, dia memperkuat Lille dan Dijon, sampai kemudian berada di Reims sejak musim lalu. (Foto: Jamie McDonald/Getty Images)

Cristiano Ronaldo pernah berkata "Kalau kalian berpikir saya pemain bagus, tunggu saja sampai kalian melihat Fabio Paim". Paim dulu dilabeli sebagai talenta paling menarik Portugal, namun tak pernah benar-benar menemukan pijakan. Dia sempat dipinjamkan Sporting ke Chelsea, tapi tak mampu meyakinkan klub untuk menebusnya. Paim yang mengaku etos kerjanya lemah, kini bermain di klub Portugal bernama Leixoes...di tim B. (Foto: Youtube)

Inilah pemain yang penah dilabeli sebagai 'Pele Berikutnya'. Freddy Adu mengguncang dunia dengan aksi-aksi dribelnya, yang membuatnya bisa meneken kontrak 1 juta USD dengan Nike bahkan sebelum debut di MLS. Dia lantas dikontrak DC United yang jadi klub profesional pertamanya. Di usia 16 tahun, pemain Amerika Serikat ini sudah mencatatkan 11 gol dan 17 assist. Tapi seperti diketahui, dia tak pernah mencapai level yang diperkirakan. (Foto: Rich Schultz/Getty Images)

Deretan Wonderkid Gagal
Deretan Wonderkid Gagal
Deretan Wonderkid Gagal
Deretan Wonderkid Gagal
Deretan Wonderkid Gagal
Deretan Wonderkid Gagal
Deretan Wonderkid Gagal
Deretan Wonderkid Gagal
Deretan Wonderkid Gagal
Deretan Wonderkid Gagal
Hide Ads