Jakarta - Setelah 34 tahun menemani para pembacanya, Tabloid BOLA berhenti beredar. Edisi, Jumat (2610/2018), jadi terbitan terakhir media olahraga pertama tanah air itu.
Tabloid BOLA Pamitan

BOLA jadi media olahraga pertama di Indonesia yang lahir pada 3 Maret 1984. Namun, setelah 34 tahun muncul di publik, BOLA akhirnya harus "tutup usia" juga.IniΒ (Pradita Utama/detikSport)
Ini adalah edisi terakhir atau tepat terbitan ke 2.915 sejak BOLA lahir. Di dalamnya terdapat beberapa cover headline memorable yang pernah dibuat oleh BOLA. (Pradita Utama/detikSport)
Di dalamnya pun tak hanya terdapat cerita seputar perjalanan tabloid tersebut, tapi juga testimoni dari para pelaku olahraga Indonesia. (Pradita Utama/detikSport)
Untuk edisi terakhir ini, BOLA sengaja memasang 60 halaman full colour sebagai persembahan terakhir untuk para pembaca setianya. (Pradita Utama/detikSport)
BOLA awalnya hanya berupa sisipan pada harian KOMPAS yang terbit setiap hari Jumat. Empat tahun setelahnya, pada 2 April 1988, BOLA terbit secara mandiri, juga setiap Jumat, dengan jumlah halaman yang bertambah menjadi 24. (Pradita Utama/detikSport)
Bagi para penikmat olahraga di Tanah Air, BOLA jadi media terbaik untuk mendapat informasi seputar olahraga terutama sepakbola internasional dan nasional. (Pradita Utama)
Seiring berkembangnya zaman, BOLA yang makin diminati pembaca akhirnya mulai terbit dua kali dalam satu pekan sejak 1997, yaitu setiap Selasa dan Jumat. Waktu yang dirasa pas untuk memberikan update terkait dunia olahraga. (Pradita Utama/detikSport)
Kesuksesan BOLA sebagai tabloid sepakbola memicu munculnya para kompetitor seperti Hai Soccer (selanjutanya menjadi SOCCER), GO (Gema Olahraga), Total Sport, TopSkor, Skor, TopSoccer, Libero, dll. (Pradita Utama/detikSport)
Tapi seiring perubahan zaman, BOLA pun mengikuti jejak para pesainganya, yakni perlahan ditinggalkan para pembacanya dan akhirnya karena berbagai faktor internal serta eksternal, mereka pun tutup per Oktober ini. (Pradita Utama/detikSport)
Tutupnya Tabloid BOLA ini lantas mengundang kesedihan di dunia maya karena banyak pembacanya yang kaget dengan keputusan ini. Meski tak bisa dipungkiri, perilaku masyarakat sudah banyak pindah ke media online jadi alasan kuatnya. (Istimewa)
Last Men Standing, inilah para awak terakhir Tabloid BOLA yang bertahan hingga saat ini, mulai dari jajaran petinggi, redaksi, dan non redaksi. Terima kasih, BOLA! (Pradita Utama/detikSport)