Deretan Wonderkid Gagal

Deretan Wonderkid Gagal

Pool - Sepakbola
Jumat, 25 Jan 2019 17:56 WIB

Jakarta - Tiap tahun ada saja pemain muda dapat label wonderkid. Cuma sedikit yang bisa lanjut jadi pemain bintang. Yang lain, redup tanpa pernah benar-benar cemerlang.

Orang-orang menjulukinya Pele baru. Datang dari Amerika Serikat, Freddy Adu jadi sensasi saat dia masih berusia sangat muda. Tapi kariernya kemudian dihabiskan di banyak klub berbeda, di mana mayoritas sebagai pemain pinjaman. (Dok. Wikipedia/Jarrett Campbell)
Alexandre Pato sebenarnya menjalani musim yang gemilang pada dua tahun pertama di AC Milan. Tapi penyerang asal Brasil ini tak bisa mempertahankan performanya. Sempat pulang ke Brasil dan kemudian jadi pemain pinjaman di Chelsea, Pato kini bermain di Liga China. (Dino Panato/Getty Images)
Robinho jadi harapan besar publik Brasil saat dia pertama muncul bersama Santos dan kemudia dibeli Real Madrid. Sayang Robinho bermasalah dengan profesionalisme, yang membuat kariernya merosot dengan cepat. (Alex Livesey/Getty Images)
Digadang-gadang jadi penerus Raul Gonzalez, Javier Portillo tak pernah benar-benar berkembang. Dia sempat dipinjamkan ke Fiorentina dan Club Brugge setelah tampil tak mengesankan di empat musim bersama tim senior El Real. (Alex Livesey/Getty Images)
Adriano dinilai punya semua potensi untuk menjadi salah satu pemain depan terbaik yang pernah dipunya Brasil. Tapi gaya hidup yang tak terjaga membuat dia cuma sebatas menjadi 'pemain menjanjikan'. (Filippo Monteforte/AFP Photo)
AC Milan dianggap sangat beruntung saat berhasil memboyong Yoann Gourcuff dariu Rennes. Dijuluki Zidane Kecil, Gourcuff gagal menembus skuat utama Rossoneri. Dia kemudian pulang ke Prancis dan tak pernah sampai ke level di mana dia sempat diprediksikan. (Michael Steele/Getty Images)
Real Madrid memboyong Royston Drenthe dari Feyenoord dengan harapan tinggi. Tapi pemain asal Belanda itu tak bisa berbuat banyak saat sudah diboyong ke Santiago Bernabeu. (Jasper Juinen/Getty Images)
Cedera menjadi mimpi buruk dalam karier Sebastian Giovinco. Setelah kariernya tak banyak berkembang di Italia, dia memutuskan mencari tantangan baru di Major League Soccer. (USA TODAY Sports/Dan Hamilton)
Memenangi gelar pemain terbaik Piala Dunia U-17 di tahun 2005, Anderson dengan cepat meroket. Di 2007 Manchester United membelinya dengan harga 30 juta euro. Tapi Anderson kesulitan beradaptasi dan pada akhirnya gagal menunjukkan performa terbaiknya. (Clive Mason/Getty Images)
Sebelum Lionel Messi, Barcelona punya Bojan Krkic yang dianggap sebagai jebolan La Masia penuh potensi. Tapi Bojan tak pernah benar-benar jadi pilihan utama di Barcelona, dan akhirnya harus pergi dari klub yang begitu dicintainya itu. (Jasper Juinen/Getty Images)
Federico Macheda meroket dengan cepat, dan menghilang dengan tak kalah kilat. Meski tak menyandang status wonderkidΒ  Pernah ada yang menyebutnya sebagai Cristiano Ronaldo yang baru, tapi Macheda kini bermain di Novara Calcio, klub Serie C Liga Italia. (Alex Livesey/Getty Images)
Deretan Wonderkid Gagal
Deretan Wonderkid Gagal
Deretan Wonderkid Gagal
Deretan Wonderkid Gagal
Deretan Wonderkid Gagal
Deretan Wonderkid Gagal
Deretan Wonderkid Gagal
Deretan Wonderkid Gagal
Deretan Wonderkid Gagal
Deretan Wonderkid Gagal
Deretan Wonderkid Gagal
Hide Ads