Sejarah Besar dan Gairah di Balik Seragam Tandang Brasil

Sejarah Besar dan Gairah di Balik Seragam Tandang Brasil

- Sepakbola
Selasa, 25 Mar 2014 17:29 WIB
Jakarta - Dunia mungkin lebih mengenal Brasil dengan kostum kuning menyoloknya. Tapi siapa sangka, justru di balik seragam tandangnya sejarah dan kebesaran Brasil dimulai.

Siapa tak kenal Brasil? Negara dengan titel Piala Dunia terbanyak sejagat, tempat lahirnya pesepakbola-pesepakbola berkelas, negara di mana sepakbola menjadi karya seni berkelas tinggi.

Apa yang membuatnya dikenali? Sah-sah saja menyebut permainan atraktif atau gocekan-gocekan Samba para pemainnya. Tapi satu yang jelas adalah kostum kandangnya yang berwarna kuning. Sampai-sampai mereka dijuluki canarinho alias burung kenari yang memang identik dengan warna tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenyataannya memang dengan kostum kandang berwarna kuning itulah Brasil memenangi empat dari lima titel Piala Dunia-nya, sehingga warna ini sampai diidentikkan dengan Brasil. Tak sedikit tim sepakbola yang lantas dinilai meniru atau disebut ikut-ikutan Brasil hanya karena mengusung warna yang sama.

Tapi tak banyak yang tahu bahwa, justru bersama seragam tandangnya Brasil memulai sejarah dan kebesaran sebagai salah satu kekuatan sepakbola dunia. Seragam tandang berwarna biru-putih yang menjadi tonggak Brasil.

Warna dominan biru sejatinya sudah dipakai Brasil untuk seragam tandang sejak tahun 1930an, tapi disebut-sebut mulai jadi pilihan utama sejak Piala Dunia 1958.



Kala itu Piala Dunia digelar di Swedia. Brasil yang diperkuat pemain-pemain andalannya seperti Garrincha, Vava, Mario Zagallo, dan juga calon bintang masa depan Pele sukses melaju ke final tanpa sekalipun kalah.

Di partai final, sudah menunggu tim tuan rumah yang mengandalkan Nils Liedholm, Kurt Hamrin, dan Lennart Skoglund. Nah, insiden unik terjadi di sini. Brasil dan Swedia disebut-sebut sama-sama datang ke laga ini dengan seragam kuning karena dua-duanya mengusung warna itu untuk kostum kandang.

Pada prosesnya Swedia-lah yang diberikan hak memakai seragam kuning, mengingat mereka berstatus tuan rumah. Sementara Brasil mau tak mau harus mengalah dengan memakai kostum tandang.

Yang terjadi berikutnya adalah sejarah bagi Brasil. Mereka jadi juara dunia untuk kali pertama dengan kemenangan telak 5-2, memegang rekor final dengan gol terbanyak.

Dari situ pula Brasil lantas jadi kekuatan sepakbola dunia, menjuarai turnamen yang sama pada edisi berikutnya, dan juga menandai kemunculan Pele sebagai sosok fenomena. Dan seperti ditakdirkan, warna biru sejak saat itu nyaris selalu jadi warna utama untuk seragam tandang Brasil, seperti pada tahun ini.



Untuk Piala Dunia 2014 nanti, Brasil telah merilis seragam tandang barunya yang jelas dengan sentuhan modern.

Warna biru dipilih selain untuk menghormati sejarahnya, juga untuk merepresentasikan garis pantai Brasil, laut, serta budaya berselancar di negara tersebut. Nike sedemikian rupa mengkolaborasikan dengan dengan warna biru muda untuk menciptakan desain bergaris-garis, untuk menunjukkan unsur dinamis pada seragam ini.

Jika diamati dengan seksama dan dari dekat, warna biru pada seragam ini rupanya terdiri dari susunan banyak titik berpola lingkaran dan berlian. Pola ini diambil dari bendera kenegaraan Brasil. Secara keseluruhan, tim desainer Nike mengaku terinspirasi oleh energi dan semangat masyarakat Brasil di olahraga dan kehidupan.

Sama seperti pada kostum kandangnya, seragam tandang ini dilengkapi dengan sejumlah fitur-fitur budaya. Di bagian dalam kaus tepatnya di balik emblem lambang, terdapat lingkaran yang tersusun dari berlian-berlian kecil dari bendera negara yang juga dikelilingi tulisan "Nascido Para Jogar Futebol". Istilah ini dalam bahasa Inggris berarti "Born to Play Football" atau jika diIndonesiakan: "Terlahir untuk Bermain Sepakbola".

Salah satu perbedaan dengan kostum kandang terdapat di simbol pada bagian punggung dalam kaus, tepatnya dibawah kerah. Jika di kostum kandang terpampang simbol "Canarinho", di kostum tandang ini dicetak panji yang menampilkan konstelasi bintang "Southern Cross" pada bendera negara.



Untuk teknologi, seragam ini ditunjang serangkaian teknologi canggih seperti pada kostum kandangnya. Seragam ini dilengkapi teknologi Dri-FIT dan lubang-lubang ventilasi untuk menjaga kelembapan dan kesejukan pemakainya. Dan jelas, seragam ini ramah lingkungan karena dibuat dengan bahan daur ulang.

Dengan seragam tandang barunya ini, Brasil bisa disebut berhasil menjaga sejarah dan merepresentasikan tonggak kebesarannya, yang niscaya menginspirasi para penggawa Selecao di Piala Dunia nanti.

"Bisa memakai 'amarelinha' adalah sebuah kehormatan bagi saya dan rekan-rekan setim. Brasil adalah tempat spesial untuk bermain sepakbola, dan kami ingin bermain gigih dan menang untuk negara kami. Seragam ini membantu kami untuk melakukannya dengan teknologi dan inspirasinya," kata bintang muda Brasil Neymar.



Jika berminat, seragam tandang ini tersedia secara pre sale dan akan dijual lewat outlet resmi Nike pada 3 April mendatang. Untuk kausnya dibanderol dengan 150 dollar Amerika Serikat atau sekitar 1,7 juta rupiah.

=====

*Foto-foto: Getty Images dan Nike

(raw/nds)

Hide Ads