Ignite Disc, Merayakan Teknologi Bersejarah PUMA

Ignite Disc, Merayakan Teknologi Bersejarah PUMA

Lucas Aditya - Sepakbola
Selasa, 24 Mei 2016 11:03 WIB
Foto: istimewa
Jakarta - Lebih dari dua dekade lalu PUMA mencetuskan sebuah ide revolusioner dalam karyanya, sepatu olahraga tanpa tali (laceless) pertama di dunia. Lahirnya teknologi itu kini dirayakan lewat PUMA Ignite Disc.

25 tahun lalu atau pada 1991, PUMA pertama kali meluncurkan sepatu olahraga tanpa tali yakni PUMA Disc. Nama Disc sendiri tak terlepas dari teknologi yang digunakan, yang memungkinkan sepatu mencengkeram kaki dengan mantap tanpa tali.

Singkatnya, teknologi Disc ini memungkinkan sepatu terkunci di kaki dengan sistem 'kabel' yang terkoneksi dengan piringan di bagian punggung kaki. Alih-alih menggunakan tali dan harus mengikat untuk mengencangkan sepatu, PUMA membuat prosesnya lebih ringkas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengencangkan sistem kabel di dalam sepatu, tinggal memutar piringan tersebut dan aksi pun siap dilakukan. Dengan teknologi itu, PUMA mengantarkan sejumlah atlet dunia meraih sukses.

Colin Jackson memenangi kejuaraan dunia di Stuttgart pada tahun 1993. Sementara Heike Drechsler, salah satu pelompat jauh tersukses di dunia, memenangi emas Olimpiade Barcelona 1992 dengan teknologi Disc.

Setelah dua setengah dekade, PUMA merayakan kelahiran teknologi itu dengan meluncurkannya kembali di salah satu rilisan teranyarnya, Ignite Disc. Tentu saja ada banyak perkembangan, di mana kini PUMA bisa mengombinasikan Disc dengan sepatu yang jauh lebih ringan, elastis, dan nyaman.

Selain Disc yang memastikan sepatu bisa terkunci di kaki dalam waktu singkat, PUMA juga menyematkan fitur lainnya. Teknologi Ignite Foam pada bantalan sepatu memberikan daya tolak yang tinggi dan menjamin kenyamanan dengan keempukannya.

Ada juga ForEverFoam yang memberikan efek meredam dampak benturan plus memperkuat daya tahan sepatu. Sementara teknologi Forefoot Flex Grooves pada sol sepatu disematkan, agar transisi dari tumit ke ujung jari saat berlari berlangsung secara halus dan senatural mungkin.



Ignite Disc tak meluncur sendirian. Di saat bersamaan PUMA juga memperkenalkan evoSPEED Disc Spike, yang diciptakan untuk para atlet di lintasan kompetitif. Beberapa hal yang membedakan adalah adanya 'paku-paku' di bagian sol dan perhatian ekstra pada sisi aerodinamis sepatu.

Dikembangkan bersama manusia tercepat di muka bumi, Usain Bolt, sepatu-sepatu ini akan jadi senjatanya menatap Olimpiade 2016 di Brasil. Medali emas jelas akan jadi sebuah torehan istimewa, sekaligus membuat teknologi Disc mendapatkan perayaan yang sangat layak.

"Di PUMA, kami senantiasa berusaha menghilangkan batasan-batasan inovasi dalam menciptakan produk-produk kami. Apapun yang kami lakukan adalah bagian dari misi menjadi Forever Faster. Teknologi sistem DISC adalah bukti komitmen dan mimpi tersebut," tutur Achyat Rahman, Direktur PUMA Indonesia.

Sepatu IGNITE DISC telah tersedia di PUMA Concept Store di Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Malang, dan Manado. Sepatu evoSPEED Disc tersedia di Olympic Sport, Surabaya.

* Harga IGNITE DISC mulai dari Rp. 1.799.000,-
* Harga evoSPEED Disc mulai dari Rp. 1.799.000,-





Baca juga:
Mengenal Budaya Kebersamaan Jepang melalui Lomba Lari 'Ekiden'
Menciptakan Atmosfer Lomba Lari ala Jepang
Pada Sebuah Event Lari Berantai di Osaka



(cas/a2s)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads