Martunis, bocah kelahiran Banda Aceh itu, telah menginspirasi dunia. Bukan karena dia pemain top atau masuk daftar orang terkaya sejagat. Kisahnya yang sanggup bertahan hidup dari bencana tsunami Aceh 2004 mendapatkan ekspos luar biasa lewat sepakbola.
Kisah itu dirangkum dalam video berdurasi 3 menit dan 45 detik. Inspirising Bonding Moments. Begitulah judul yang mengantarkan kisah Martunis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tempat lain, mulailah Martunis berkisah. Dia menyebut hobinya waktu kecil. Kemudian narator mengajak penonton untuk melihat dasyatnya bencana yang menimpa Aceh 12 tahun lalu tersebut. Situasi kala itu disertai jumlah korban jiwanya.
Martunis kecil menjadi salah satu korban becana itu. Dia yang tengah bermain bola bersama teman-temannya merasakan gempa memilih langsung berlari pulang dan bergabung dengan keluarganya untuk menyelamatkan diri. Namun nasib tak bisa ditawar, mereka malah tersapu ombak. Mereka pun terpisah satu dengan yang lainnya. 21 hari setelah tsunami itu, Martunis ditemukan seorang relawan Inggris di area rawa-rawa.
"Saya tidak pernah berpikir apakah saya akan selamat. Saya pikir sudah kiamat," ucap Martunis.
Kombinasi seorang anak kecil yang sanggup bertahan hidup dan tengah mengenakan jersey Portuga--si Martunis itu, menarik media internasional. Martunis kemudian diajak ke Portugal, berjumpa dengan para pemain timnas Portugal. Dalam kesempatan itu, dia berjumpa dengan Cristiano Ronaldo.
Ronaldo lah yang kemudian memberikan perhatian ekstra lewat yayasannya. Juga membukakan jalan kepada Martunis untuk bergabung dengan akademi Sporting Lisbon di Portugal selama satu tahun.
"Selalu ada hikmah di balik bencana. Sepakbola telah menyatukan perbedaan, orang ataupun negara," ucap Martunis menutup video tersebut.
Video itu diunggah Kamis (1/12/2016). Hingga hari ini video itu telah ditonton lebih dari 1 juta pengguna facebook dan dibagikan lebih dari 2,3 ribu netizen.
"Dengan keahlian dan kemitraan ESPN, kami berharap video kisah nyata ini menginspirasi anak-anak di belahan dunia," kata Ranjit Gopi, direktur marketing TCL, rekan ESPN dalam pembuatan video tersebut.
(fem/krs)