Toni Poole adalah perempuan terakhir yang merasakan betapa menjadi anggota WAGs tak melulu berisi cerita bahagia. Terbongkarnya kasus perselingkuhan suaminya, John Terry, dengan Vanessa Perroncel seperti sebuah mimpi buruk yang menjadi nyata.
Kahidupan WAGs yang kita kenal sejauh ini adalah layaknya dunia selebritas. Diisi pesta-pesta besar di malam hari dan kesibukan menghabiskan uang suaminya di toko-toko papan atas pada siang harinya. Padahal ada sisi kehidupan yang benar-benar berbeda dari para perempuan cantik tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Botox, pengencang kulit, dagu yang indah, implan payudara. Anda harus melakukan segalanya untuk tetap tampil cantik," ungkap seorang WAGs yang tak disebut namanya dalam wawancara dengan Dailymail.
"Anda harus melakukan semuanya untuk menjaga kekasihmu karena dia terus dirayu setiap meninggalkan rumah. Wanita-wanita akan berkata padanya kalau dia sangat mengagumkan. Jika sang kekasih kembali ke rumah dan tidak menemukan kami dalam kondisi sempurna, maka suatu hari nanti dia tak akan kembali," lanjut WAGs yang dikatakan baru berusia 20 tahunan itu.
Perasaan khawatir dan takut tersebut ternyata dirasakan hampir semua WAGs. Mereka tak mengungkapnya ke hadapan publik karena alasan privasi, dan lebih memilih curhat dengan sesama Wags yang sudah dipercaya atau kepada orang tuanya.
"Saya sedang duduk dalam sebuah klub ketika tiba-tiba seorang wanita berjalan di depan suami saya dan kemudian duduk dipangkuannya. Dia kemudian memasukkan tangan suami saya ke dalam roknya," kisah anggota WAGs yang lain.
"Wanita-wanita seperti itu ingin tidur dengan pemain bola ternama supaya bisa menjual ceritanya, jarang sekali kalau ada yang benar-benar ingin berkencan. Mereka melihat ada peluang mendapat uang dari sebuah ciuman dan kisah membanggakan tidur dengan pesepakbola," kisahnya panjang lebar.
Kasus perselingkuhan John Terry dan sebelumnya Ashley Cole, membuat ketakutan WAGs makin menjadi-jadi. Bahkan saat David Beckham masih berkarir di Liga Inggris, isu perselingkuhan pesepakbola sudah banyak berhembus.
"Masalahnya adalah lebih dari 90% dari mereka akan berbohong. Hanya sedikit pesepakbola yang setia. Mereka berjanji akan terus setia dan akan selalu jujur soal segala hal. Tapi bagai manapun juga, saat salah satu perempuan pergi, perempuan yang lain akan memberi tahu kalau pasangannya tidak setia"
"Ini bukan soal Anda tak mempercayai suami sendiri, kami percaya. Hanya saja kami juga mendengar semua cerita horor soal tingkah laku pesepakbola lainnya. Dan kadang Anda akan berpikir: apakah suami saya juga melakukan itu? Apakah mungkin dia satu-satunya pria yang tidak melakukan itu," timpal WAGs lainnya penuh kekhawatiran.
(din/a2s)











































