Seri video game FIFA, yang seri teranyarnya, yakni FIFA 17, akan dirilis pada akhir September 2016, punya keunggulan tersendiri. Di antaranya dengan penggunaan nama pemain dan klub yang sesuai dengan aslinya, plus grafis wajah pemain dan manajer yang juga mendekati aslinya.
Saking dekatnya dengan kehidupan nyata, statistik kemampuan pemain di dalam video game tersebut pun ikut jadi pembahasan. Persoalannya sederhana: Benarkah statistik kemampuan itu sesuai dengan kemampuan asli si pemain di dunia nyata?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu yang merasa "penilaian" tersebut tidak tepat adalah pemain depan Chelsea, Michy Batshuayi. Lewat akun Twitter-nya, @mbatshuayi, pemain asal Belgia itu "protes" kepada EA Sports FIFA, selaku pengembang video game FIFA.
Pasalnya, Batshuayi menemukan bahwa dalam FIFA 17, nilai passing-nya hanya mendapatkan angka 59.
@EASPORTSFIFA 59 passing πππ so weak pic.twitter.com/9dwrP4AkYH
β Michy Batshuayi (@mbatshuayi) September 12, 2016
"Cuma 59 untuk passing? Lemah sekali," tulisnya, diikuti dengan beberapa emoji tangisan.
Tentu saja, "protes" Batshuayi hanya candaan. Namun, dengan jumlah 9 assist dan 18 operan kunci yang disumbangkannya untuk Olympique Marseille di Ligue 1 musim lalu, Batshuayi merasa layak dapat nilai lebih bagus.
"Serius, deh, dengan 9 assist musim lalu, masa nilai 60 saja tidak dapat?" tulis Batshuayi lagi, kali ini dengan emoji tertawa.
"Protes" Batshuayi mendapatkan tanggapan dari EA. Mereka menulis dengan singkat: "Berlatihlah lagi."
@mbatshuayi Practice makes perfect πβ½οΈ pic.twitter.com/dIsdBvwFTt
β EA SPORTS FIFA (@EASPORTSFIFA) September 14, 2016
Balas-balasan cuitan ini bertambah menarik ketika Batshuayi menjawabnya dengan tweet yang tidak kalah menyentil: "Download PES."
Tentu saja, guyonan itu menjadi bahan hiburan di linimasa Twitter. Apalagi jawaban Batshuayi yang terakhir. Sebab, mereka yang bermain video game sepakbola tahu kalau PES (Pro Evolution Soccer) merupakan game yang menjadi rival seri FIFA.
(roz/din)