Tak semua pesepakbola hidup glamor. Pemain klub Spanyol, Cadiz, ini jadi bukti. Jangankan kenal wifi atau media sosial, Fali bahkan tak pernah punya telepon.
Fali, bernama lengkap Rafael Jimenez Jarque, adalah pemain bertahan Cadiz, klub yang kini bermain di divisi Segunda, kompetisi level dua Liga Spanyol. Lahir di Valencia, Fali sempat menimba ilmu di akademi Villarreal dan Levante, lalu memperkuat tim-tim kecil seperti Huracan, Gimnastic, Barcelona B, hingga sampai di Cadiz.
Usianya relatif masih muda, baru 26 tahun --Fali lahir 12 Agustus 1993-- yang merupakan usia emas pesepakbola. Yang menarik adalah, ia menempuh jalan hidup yang cukup berbeda dengan kebanyakan orang yang serius menekuni sepakbola.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia memutuskan menikah sepuluh tahun silam, saat baru 16 tahun, lalu jadi ayah di usia 17 tahun. Mengklaim sebagai kaum gipsi, ia berusaha menjauh dari hiruk-pikuk kehidupan. Akrab dengan kesusahan, hidupnya baru mulai enak saat memperkuat Cadiz.
"Saya menikah di usia 16 tahun dan jadi ayah di usia 17 tahun. Kami orang gipsi menikah sangat dini, istri saya dulu baru 14 tahun," katanya dikutip Marca.
"Saya sudah mengalami banyak penderitaan dalam hidup. Usia saya 26 tahun, tapi saya kelihatan seperti 35 tahun. Itu berlangsung sampai saya tiba di Cadiz dan presiden klub memberi saya kontrak empat tahun."
"Γstri saya tidak meninggalkan saya, sekarang orang gipsi ini hidup enak. Hidup saya akan bagus untuk dijadikan film atau buku."
"Semua yang sudah saya alami bikin saya lebih kuat secara mental dan Anda harus membunuh saya untuk merebut tiga poin dari saya di lapangan," tandasnya.
Salah satu bukti bahwa Fali membatasi kontak dengan dunia luar adalah ia tak pernah punya telepon. Maka internet dan media sosial pun otomatis jadi barang yang tak pernah dikenalnya.
"Saya akan beli telepon (genggam) karena saya tak punya itu, juga media sosial. Kalau Anda memperhatikan saya sedikit, Anda akan bilang 'Orang ini dari mana, sih?'," sambung Fali.
"Presiden Cadiz bilang kalau dia akan membelikan saya sebuah telepon karena saya seumur hidup tak pernah punya. Mereka bilang saya gila," tandasnya.
Yang lucu, Fali baru-baru ini tercatat sebagai pemenang turnamen FIFA yang digelar oleh liga. Padahal PlayStation saja ia tak punya.
"Saya memenanginya tanpa konsol, itu punya pedagang buah. Saya juga tak punya wifi, saya mencuri punya tetangga dan sebelum laga melawan Real Oviedo, seorang gadis kecil menendang bola dan memecahkan TV," kisahnya.
"Saya payah di PlayStation dan seorang pedagang buah, yang jadi teman saya sejak tiba di sini (Cadiz), menyelesaikan turnamennya untuk saya. Saya punya pencapaian mengalahkan juara Spanyol, Ivan Jaime, di final," kata Fali.
(raw/yna)