Ramadhan di tengah pandemi menghadirkan kisah tak biasa buat umat Islam di penjuru dunia. Salah satunya Muhamed Besic, pesepakbola Premier League di Inggris.
Besic adalah pesepakbola Bosnia kelahiran Jerman pada 27 tahun lalu. Ia kini bermain untuk Sheffield United, yang meminjamnya dari sesama klub Inggris Everton.
Di Britania Raya sendiri, saat ini Muslim setempat harus menjalani isolasi diri di masa lockdown virus Corona dan menjalani ibadah puasa dengan durasi sekitar 18 jam. Situasi lockdown juga bikin masjid-masjid ditutup.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Besic ditanya bagaimana dirinya menghadapi masa lockdown pada saat menjalani ibadah di bulan suci Ramadhan.
"Dua pekan lalu kami dikaruniai seorang bayi laki-laki, jadi aku gembira bisa menghabiskan waktu dengan keluarga," kata Besic, yang sebelum ini juga sudah memiliki dua orang putri bersama pasangannya.
"Kami masih merindukan masjid dan Tarawih, dan semoga saja situasi bisa segera normal lagi."
Di tengah keterbatasan dan kondisi tersebut, Besic masih tetap bersikap positif dan mencari hikmahnya. Salah satunya adalah lebih dekat dengan keluarga.
"Aku bisa mengajari anak-anakku soal Islam, karena mereka masih kecil, dan aku juga jadi bisa lebih dekat dengan mereka," katanya.
"Aku lebih bisa mengapresiasi tugas para imam. Pekerjaan mereka amat sulit, tak mudah mencari kata-kata yang tepat. Tapi aku sedang belajar."
"Ada banyak hal yang aku syukuri dan aku merasa lebih dekat dengan Allah. Dalam sepakbola, aku bergulat dengan imanku untuk waktu yang lama. Ini adalah Ramadhan pertama aku tidak pernah ketinggalan sahur dan aku merasa amat diberkahi," ucapnya.
Baca juga: Paul Pogba, Ka'bah, dan Islam |
Simak Video "Jawaban Man City Hadapi Dakwaan Berat dari Premier League"
[Gambas:Video 20detik]
(krs/pur)