Adem Sari, Janda, Kawin: Nama Unik Pesepakbola di Telinga Indonesia

Adem Sari, Janda, Kawin: Nama Unik Pesepakbola di Telinga Indonesia

Kris Fathoni W - Sepakbola
Minggu, 27 Sep 2020 12:31 WIB
PATHUM THANI, THAILAND - SEPTEMBER 05: Kawin Thamsatchanan of Thailand in action prior to the FIFA World Cup Asian second qualifier match between Thailand and Vietnam at Thammasat Stadium on September 5, 2019 in Pathum Thani, Thailand. (Photo by Pakawich Damrongkiattisak/Getty Images)
Kawin Thamsatchanan, kiper Thailand. (Foto: Getty Images/Pakawich Damrongkiattisak)
Jakarta -

Nama di satu tempat bisa unik di tempat lain di antaranya karena beda bahasa. Termasuk di dunia sepakbola. Sejumlah nama pesepakbola dunia pun jadi unik di telinga orang Indonesia.

Nama Mohamed Salah, misalnya. Dengan nama belakang 'Salah', penyebutan pesepakbola top Mesir yang bermain di Liverpool ini acapkali bisa jadi multitafsir. Gol Salah, misalnya. Maksudnya, sih, gol (yang dicetak oleh Mo) Salah. Bukan gol yang keliru.

Atau nama belakang penyerang muda Swiss yang musim panas ini baru direkrut Inter Milan, Darian Males. Jangan bingung kalau nanti ada 'dribble Males' atau 'operan Males', yang bisa jadi terkesan multitafsir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, merujuk ke gudang data pemain di TransferMarkt, sebenarnya ada pula sejumlah nama pesepakbola di dunia yang akan jadi unik di telinga orang Indonesia. Di negara asal mereka, nama-nama itu sejatinya biasa saja. Tapi beda bahasa, disertai maknanya, jadi bikin nama-nama tersebut jadi unik karena punya makna tambahan atau identik dengan hal lain di Indonesia.

Sebut saja Adem Sari. Bukan minuman yang konon mujarab untuk mengobati panas dalam tapi sosok 35 tahun yang kini merumput di klub sepakbola Jerman, SV Gosheim. Pria kelahiran Jerman yang tercatat juga punya paspor Turki itu berstatus sebagai manajer merangkap pemain di klub tersebut.

ADVERTISEMENT
Nama pesepakbolaNama pesepakbola Adem Sari. Foto: dok. TransferMarkt

Ada pula Vladimir Granat. Bek tengah kelahiran Rusia 35 tahun lalu itu belum punya klub lagi sejak 1 Agustus 2020. Terakhir, ia membela klub Rubin Kazan dan mencatatkan penampilan terbanyaknya bersama Dynamo Moskow.

Nama pesepakbolaGranat yang ini adalah nama pesepakbola. Foto: dok. TransferMarkt

Berikutnya Nangis, tepatnya Lenny Nangis. Pesepakbola ini lahir di Guadeloupe pada 26 tahun lalu. Ia sempat membela timnas Prancis di jenjang usia U-16 sampai U-21, walaupun kini tercatat di timnas senior Guadeloupe. Trandsfermarkt mencatat bahwa Lenny Nangis kini merumput di divisi kedua liga Belgia.

Nama pesepakbolaPerkenalkan Nangis, Lenny Nangis. Foto: dok. TransferMarkt

Timnas Republik Ceko pernah diperkuat seorang pemain dengan nama Janda di awal tahun 2011 lalu. Nama lengkapnya adalah Petr Janda. Pemain tengah 33 tahun itu sekarang sudah pensiun dari sepakbola, dengan catatan antara lain punya dua caps di timnas.

Nama pesepakbolaIni adalah Janda, lengkapnya Petr Janda. Foto: dok. TransferMarkt

Nah, nama yang satu ini boleh jadi lebih familiar buat penggemar sepakbola di Tanah Air: Kawin Thamsatchanan. Ya, Kawin adalah kiper asal Thailand yang sudah beberapa kali jumpa timnas Indonesia di kompetisi regional.

Merujuk data TransferMarkt, kiper 30 tahun ini sekarang merumput di Jepang bersama klub H. C. Sapporo. Ia bergabung sejak Februari lalu dan terikat kontrak sampai Desember mendatang.

Nama pesepakbolaKiper Kawin niscaya cukup familiar buat penggemar sepakbola Tanah Air. Foto: dok. TransferMarkt

Karena beda bahasa, budaya, dan lainnya, nama para pesepakbola ini bisa jadi unik di telinga orang Indonesia. Tapi di sisi lain sebenarnya malah terdengar biasa-biasa saja di negara asal mereka atau bahkan di negara-negara lainnya.

(krs/raw)

Hide Ads