Fabio Quagliarella pernah mengungkapkan tentang fitnah polisi kepada dirinya yang menjadi mimpi buruk. Kisah itu kini dituang ke film dokumenter berjudul The Untold Truth.
"Saya memiliki pengalaman khusus dalam karier saya yang sulit diceritakan, dan membuka luka itu lagi tidak mudah bagi saya," kata Quagliarella pada presentasi film dokumenter tersebut, yang dikutip dari Football Italia.
"Seiring berjalannya waktu, saya memercayai Goffredo D'Onofrio dan krunya, saya terbuka dan begitu juga keluarga saya. Film dokumenter ini berdurasi 90 menit, tapi sejujurnya bisa lebih dari itu."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Quagliarella, yang kini bermain untuk Sampdoria, tidak menyangka jika kebersamaannya dengan Napoli berjalan begitu cepat. Hanya satu musim. Awalnya, Quagliarella sangat bahagia bisa jadi bagian klub dari kota kelahirannya pada musim 2009/10.
Semua menjadi hancur setelah seorang polisi memeras dan meneror kehidupan Quagliarella. Striker berusia 38 tahun itu juga difitnah sebagai pedofil dan menggunakan kokain bersama anggota mafia Camorra.
Karena kabar itu, secara sepihak presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, menjualnya ke Juventus. Di tengah kondisi itu fans malah menduga kepindahannya ke Bianconeri karena uang.
Kini, semua tuduhan yang dia terima selama bertahun-tahun sudah berakhir setelah pihak kepolisian mampu menangkap pelaku teror tersebut. Adalah Raffaele Piccolo, seorang polisi yang sudah menjadi "hantu" menakutkan bagi Quagliarella.
Seluruh rekan Quagliarella di Sampdoria hadir dalam pemutaran perdana film The Untold Truth. Turut hadir pula bek Juventus, Leonardo Bonucci, selaku mantan rekan tim di Turin.
Antonio Conte, Gigi Buffon, Claudio Ranieri, dan Andrea Pirlo tidak bisa hadir meski masuk dalam daftar undangan. Meski tak datang, mereka mengirimkan pesan video kepada Quagliarella.
(ran/nds)