Canelo Alvarez Dulu Ancam Messi, Kini Beri Selamat

Bayu Baskoro - detikSepakbola
Rabu, 21 Des 2022 21:00 WIB
Petinju Meksiko, Canelo Alvarez. (Foto: Getty Images)
Jakarta -

Canelo Alvarez sempat memicu kontroversi akibat ancamannya ke Lionel Messi. Petinju Meksiko itu kini memberi selamat atas kesuksesan Argentina di Piala Dunia.

Nama Alvarez menjadi pembahasan penggemar sepakbola selepas pertandingan 16 besar Piala Dunia 2022 antara Argentina vs Meksiko. Petinju 32 tahun tersebut melampiaskan amarah kepada Messi di media sosial.

Amarah itu dipicu kekesalan Canelo melihat video ruang ganti Argentina. Messi terekam kamera menggerak-gerakan jersey Meksiko yang tergeletak di lantai dengan kakinya.

"Sudah lihat Messi membersihkan lantai dengan baju dan bendera kami? Dia harus berdoa kepada Tuhan agar tidak bertemu langsung denganku!" tulis Canelo Alvarez di Twitter.

Canelo kemudian menyadari kekeliruannya setelah mengetahui suasana seperti itu jamak terjadi di ruang ganti selepas pertandingan. Petinju yang pernah memenangkan empat kelas berbeda, termasuk unifikasi gelar kelas-kelas tersebut, meminta maaf kepada Lionel Messi dan Argentina.

Laju Meksiko jagoan Canelo di Piala Dunia 2022 berhenti di 16 besar. Berbeda dengan El Tri, Argentina melesat hingga ke partai final dan berhasil merengkuh titel juara.

Argentina keluar sebagai juara Piala Dunia usai menaklukkan Prancis di babak pamungkas. Albiceleste menang adu penalti 4-2 setelah diimbangi Les Bleus 3-3 dalam 120 menit.

Ini adalah gelar dunia pertama Argentina dalam 36 tahun terakhir. Pujian dan ucapan selamat mengalir dari seluruh penjuru, tak terkecuali Canelo.

Lewat akun Twitter, Canelo memberi selamat atas kejayaan Argentina di Piala Dunia 2022. Dia menilai Tim Tango pantas meraih titel juara.

"Selamat Argentina, mereka pantas mendapatkannya," cuit Canelo Alvarez dalam bahasa Spanyol.



Simak Video "Video: Messi Dilamar Nenek-nenek di Piala Dunia Antarklub "

(bay/aff)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork