Mengenal Offside dalam Sepakbola, Posisi, dan Peraturannya

Mengenal Offside dalam Sepakbola, Posisi, dan Peraturannya

Saniyyah - Sepakbola
Selasa, 21 Nov 2023 17:55 WIB
BARCELONA - FEBRUARY 23: Assistant referee signals for offside during the UEFA Champions League first knock-out round, first leg match between Chelsea and Barcelona at Nou Camp, on 23 February 2005 in Barcelona, Spain.
Ilustrasi offside. Foto: Ben Radford/Getty Images
Jakarta -

Offside adalah satu di antara sekian banyak peraturan sepakbola yang kerap menimbulkan kontroversi. Biasanya, offside digunakan para pemain belakang untuk menjebak lawan sebagai bagian dari taktik permainan.

Peraturan offside terus mengalami perubahan untuk menciptakan permainan yang adil. Meski saat ini sudah ada teknologi VAR (Video Assistant Referee) untuk mendeteksi posisi offside, namun kontroversi masih sulit dihindarkan.

Lantas, apa itu peraturan offside dalam sepakbola? Simak ulasannya melalui artikel berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa yang Dimaksud Offside dalam Sepakbola?

Offside adalah kondisi saat pemain penyerang berada di dekat gawang lawan sebelum bola diumpan rekan satu timnya. Selain itu, hanya ada kiper dari tim bertahan lawan setelah posisi pemain penyerang.

Pelanggaran offside ditandai dengan diangkatnya bendera oleh linesman atau asisten wasit yang berada di pinggir lapangan. Wasit utama yang melihatnya kemudian meniup peluit sebagai tanda telah terjadi situasi offside.

ADVERTISEMENT

Offside seringkali menjadi sumber kontroversi antara pemain dan wasit. Sebab, terkadang wasit tak luput dari kesalahan saat menentukan kondisi offside. Namun, kini offside dapat dideteksi melalui teknologi VAR (Video Assistant Referee).

Peraturan Offside dalam Sepakbola

Peraturan offside dalam sepakbola pertama kali dibentuk oleh English Football Association (FA) pada tahun 1863. Pemain penyerang dianggap mendapatkan keuntungan yang tidak semestinya jika berada dalam posisi offside.

Seiring perkembangan sepakbola, peraturan offside pun terus diperbarui. Terbaru, FIFA telah mengubah aturan offside dalam permainan sepakbola. Peraturan offside harus diperbaiki demi permainan sepakbola yang lebih menarik.

Pembaruan yang dilakukan adalah pemain dinyatakan offside apabila seluruh bagian tubuhnya, yang dalam kondisi menyerang, berada lebih dekat dengan gawang daripada bola serta pemain bertahan terakhir.

Sebelumnya, pelanggaran offside kerap kali terjadi dipicu bagian tubuh pemain. Misalnya hidung, kaki atau lengan pemain penyerang yang mendahului pemain bertahan terakhir tim lawan.

Posisi Offside dalam Sepakbola

Berikut posisi offside dalam sepakbola yang ditetapkan dalam Hukum ke-11 Laws of the Game oleh International Football Association Board (IFAB).

1. Seorang pemain dinyatakan berada dalam posisi offside apabila:

  • Setiap bagian dari kepala, badan, atau kaki berada di setengah lapangan lawan (tidak termasuk garis tengah).
  • Setiap bagian kepala, badan, atau kaki lebih dekat ke garis gawang lawan dibandingkan bola dan pemain kedua terakhir lawan.

Tangan dan lengan semua pemain, termasuk penjaga gawang, tidak diperhitungkan. Bagian tubuh yang termasuk dalam perhitungan offside adalah batas atas lengan sejajar dengan bagian bawah ketiak.

2. Seorang pemain tidak berada dalam posisi offside jika sejajar dengan:

  • Lawan kedua terakhir.
  • Dua lawan terakhir.

Pelanggaran dan Sanksi Offside

Dilansir dari situs IFAB, ketika pelanggaran offside terjadi, wasit akan memberikan tendangan bebas tidak langsung kepada tim lawan di tempat terjadinya pelanggaran, termasuk di setengah lapangan permainan milik pemain.

Namun pada situasi tertentu, seperti mencetak gol setelah terjadinya offside, maka gol tersebut dianggap tidak sah (dianulir). Posisi offside tentunya dipastikan wasit dan asistennya lebih dulu.




(row/row)

Hide Ads